Selama +1 minggu kakak Fariz di rawat di rumah sakit. Keadaannya semakin membaik dan tidak ada penyakit serius di temukan. Hingga pada akhirnya di izinkan untuk pulang.
"Tuan guru Fariz hari ini boleh pulang, semua dari hasil pemeriksaan tidak di temukan penyakit serius dan membahayakan." Ucap dokter memberitahu dengan wajah ramahnya.
"Cuman saran dari kami, beliau harus banyak istirahat total. Jangan sering di paksakan terus badannya untuk lelah..."
"Terima kasih dok..." ucapmu tersenyum lega mendengar hal tersebut.
"Setelah infus habis, boleh langsung pulang"
"Salah satu dari pihak keluarga ada yang harus ke apotek dan mengurus dokumen pemulangan..!!" Dokter menatap kalian sekeluarga.
"Kalo gitu, kami permisi dulu..." dokter dan beberapa perawat meninggalkan kalian di tempat dengan wajah ramahnya.
Zara dan Azka mengurus kepulangan Fariz. Skip after 2 jam, akhirnya Fariz bisa pulang sepenuhnya.
3 mobil berbeda berjalan beriringan mengawal Fariz sampai ke rumah kediamannya.
📍 Rumah kediaman Fariz
"Acara kamu berjalan lancar kan"
"Alhamdulilah, berjalan dengan lancar kakak..." senyum tulusmu menatap wajahnya.
"Padahal kakak kepengen banget nonton acara kamu di Jakarta.."
"Nggak papa kakak, masih ada di Banjarmasin. Nanti kalo kakak sudah pulih bisa nonton bareng keluarga..."
"Itu acaranya kapan ya.. sampai kakak lupa!?" Terkekeh kecil Hehehe
"4 hari lagi" tersenyum sendu.
Kakak Fariz menganggukkan kepalanya dengan senyuman yang merekah.
"After kita umroh kan, yang acara kita berdua!?" Mengingat jadwal deadlinenya.
"Iya kakak" menganggukkan kepalanya.
"Ouh iya dek, kakak lupa ceritain ke kamu.. mungkin kamu sudah dengar cerita bahwasanya Muhammad Yasser anak alm. Syaikh Abdul Rahman Al-Sudais ingin meminangmu..."
Zara menghela napas panjangnya~~~
"Kakak tidak akan menerimanya jadi adek ipar kakak, kakak memahami bahwasanya kamu sudah punya calon..!!" Ucapnya secara spontan di hadapan kalian semua.
Kakak Fariz menghela napas dan sedikit berpikir "Kakak akan mencoba berusaha menerima calon dari kamu...!!"
Tiba-tiba kakak Fariz mengelus kepalamu dengan lembut, tatapannya begitu sendu.
"Kakak tahu, walaupun kalian semua menyembunyikannya..." menatapmu kembali dengan senyum tulusnya.
"Teddy Indra Wijaya kan...!!"
"Bilang sama dia, kalau mau di restuin sama kakak harus berani ketemu 4 mata dulu. Kalo nggak, jangan harap restu ku mengalir untuknya...!!"
"Terima kasih kakak, sudah mau merestui hubunganku kali ini kakak..." wajah legamu mendengar hal tersebut.
"Mayor Teddy" terkekeh Hehehe
"Sekarang dia masih mayor atau sudah naik pangkat!?" Tanya ka Fariz menatapmu tersenyum.
"Letnan Kolonel kakak" tersenyum dengan wajah banggamu mengenalkan Teddy.
"Berarti Letkol kan yaa" wajah berpikir ka Fariz.
Zara menganggukkan kepalanya dengan tersipu malu kesenangan.
● 4 Hari kemudian|| D-Day Bloom in Banjarmasin
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️
RomantizmZara keluarganya hancur berantakan. Namun anehnya sifat/tabiat Zara berbeda dari saudaranya yang lain. Karena selama ini ia mengendalikan dirinya untuk menjadi baik, dia tidak ingin memiliki sifat buruk dari keluarganya yang diturunkan ke dalam diri...