28- Red String [special eps]

277 27 6
                                    

Akhirnya sudah 3 tahun berlalu, Zara menatap di Korea Selatan.

Setelah lulus kuliah dari S2 dan mencoba move on dari hubungan di masa lalu.

Zara mulai menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang ada dan memilih melupakan Su Ho di dalam hidupnya, ia kembali metata lembaran kehidupan.

Seperti biasanya Zara sibuk dengan pekerjaan dan melakukan hal lainnya seperti wawancara di beberapa rumah sakit terkenal di Korea Selatan untuk mendaftar sebagai [Departemen Kesehatan Mental Psikolog]

Sembari menunggu jawaban LULUS atau TIDAK nya, Zara memutuskan untuk kembali ke Indonesia sementara waktu.

Sebenarnya Zara memang berniat tidak akan pulang ke Indonesia sebelum mendapatkan pekerjaan di Korea. Namun nyatanya ia harus pulang ke Banjarmasin untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dari soft opening restorannya dan menjadi motivator di kampusnya sebagai narasumber psikolog.

Zara harus meninjau secara langsung proges pembangunan rumah pribadinya.

Tepat di hari ini, Zara kembali ke kotanya. Setibanya di Banjarmasin, Zara memilih beristirahat di apartemen beberapa hari, untuk menenangkan pikirannya dan hatimu yang agak berantakan belakangan ini.

Zara kamu harus sadar...!!!

Bahwasanya tidak boleh berlarut-larut di dalam kesedihan ini. Akhirnya setelah 1 minggu hibernasi di dalam apartemen.

Hari ini Zara memutuskan memantau pembangunan rumahnya.

Sebuah rumah yang sudah berbentuk dengan mewah namun belum rampung sepenuhnya.

"Pak perkiraan selesainya kapan ya kira-kira?"

"Bisa di pastikan paling cepat dari sekarang.. tahun depan kami usahakan semuanya rampung dan beres mbak."

Zara menganggukkan kepala sembari berkeliling melihat bangunan tersebut di temenin pak arsitek.

"Kalau bisa pak di percepat aja."

Hehehe "Siap mbak, kami usahakan tepat waktu." Hehehe

"Kolam renangnya masih di siapkan mbak.. maaf ini masih belum rampung." Hehehe "Soalnya ini tahap terakhir mbak."

Zara sibuk berbincang berdua dengan pak Erick tentang pembangunan rumahnya dengan wajah seriusmu padanya.

Kembali ke dalam rumah sembari berkeliling memantau bangunan tersebut.

"Plafonnya aman kan pak? Saya nggak mau nanti tiba tiba bocor kedepannya."

"Aman mbak.. saya pastikan semuanya sesuai dengan keinginan mbak dan kami bertanggung jawab jika kenapa kenapa kedepannya."

"Sesuai kontrak mbak... aman terkendali." Hahaha

Zara kembali menganggukkan kepala sembari sibuk merekam beberapa video dan mengambil foto.

"3 hari yang lalu keponakan mbak, Azka ada kesini memantau, kebetulan bersama pak Fariz juga mbak." Ucapnya memberitahumu.

Zara menganggukkan kepala tersenyum kecil kepada pak Erick.

Zara pulang ke Indonesia tidak ada yang tahu termasuk keluarga Fariz.

"Azka.. kata para pekerja sangat teliti memantaunya. Kalau mbak tanya mengapa pekerjaan kami serapi ini tidak luput kena omel dari Azka." Haha

"Saya yang melihat Azka, begitu teliti memantau setiap rinci rumah. Jujur saya sebagai arsitek sangat salut padanya."

Zara yang mendengar hal tersebut tersenyum melihat ke arah lain.

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang