19- Kabur dari takdir [special eps] 🌿

327 25 8
                                    

Zara mulai kembali ke aktivitas kesedia kala, penuh dengan kesibukan.

••••Dan tepat hari ini Zara harus kembali ke Korea untuk melanjutkan masa pendidikannya. Namun Zara berniat healing sebentar ke Bali menggunakan waktu yang masih ada.

📍 Bandara Banjarmasin

Zara bertemu dengan keluarga Fariz di pintu keberangkatan.

"Ini kunci mobilnya, udah di isi pertamax full ka." Ucapmu tersenyum seraya memberikan kunci mobil BRV.

"Makasih ya kakak, udah di pinjamin." Senyummu menatap wajahnya.

"Santai aja.." jawab ka Fariz dengan wajah santainya. "Kamu parkir dimana?"

"Foto sama videonya, lokasi mobilnya sudah Zara kirim via w4 Azka."

Ka Fariz menganggukkan kepalanya. "Ini langsung ke Jakarta kan!?"

"Nggak, mau ke Bali dulu.. liburan."

"Nggak papa kuliah mu?"

"Aman, santai aja."

"Dari BJM ke Bali." Ucapmu untuk memberitahunya. "Dan dari Bali nantinya transit di Malaysia bentar, langsung ke Korea." Menjelaskan padanya.

"Mau healing bentar duluu sebelum PR kuliah numpuk lagi." Ungkap jujurmu seraya menghela napas berat.

"Foto dulu lah." Ajak Azka menghampirimu untuk mengajak berfoto keluarga.

Kalian berfoto bersama di foto oleh supir pribadi Fariz.

"Tante Zara followers kami meningkat di IG." Rayyan tersenyum terkekeh.

"Iya tante tahu, udah tante komen di IG kalian masing-masing. 'Followers meningkat ya...' Hahaha" dirimu tertawa kelihatan gigi.

Azka, Rayyan dan Emir ikutan tersenyum karena IG mereka semakin bertambah banyak followers.

"Kalo balik ke pondok, IG ku pasti ku private." Ungkap Emir memberitahumu.

"Kalian tetap fokus sekolah jangan lalai karena followers kalian meningkat!!" Ucapmu menatap tajam para keponakan.

Mereka mengerti akan ucapanmu, menganggukkan kepalanya.

"Doa terbaik menyertaimu dek." Ucap ka Fariz tersenyum menatap wajahmu.

"Ya udah, Zara mau berangkat dulu..."

Zara bersalaman mencium tangan ka Fariz terus berlanjut ke Nadia.

"Hati-hati ya dek, sehat sehat dan terima kasih atas semuanya." Nadia memegang pundak Zara langsung memeluknya.

Para keponakan bersalaman dan Zara melambaikan tangan tersenyum berbalik badan ke arah mereka.

Nampak wajah keluarga Fariz matanya berkaca kaca melihatmu pergi kembali.

Fariz mengusap matanya untuk menyeka air matanya agar tidak menetes dan kembali memasang kacamatanya.

Nadia yang melihat suaminya begitu, langsung merangkul tangan suaminya seraya tersenyum.

"Semoga Tuhan menjaga adik kita dan selalu di dalam lindungannya." Ucap Fariz pada Nadia.

"Aamiin." Sahut Nadia yang tersenyum.

"Jika Zara ninggalin abi, abi nggak mau kehilangannya." Ucap Fariz bergetar.

"Kalo gitu, jangan buat Zara marah. Dia pernah bilang gitu sama umi." Ungkap jujurnya.

Kalian menaiki mobil dan pulang ke rumah sedangkan Zara sudah berada di atas udara menuju kota Bali.

📍 Bali

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang