21- Gantung

250 18 5
                                    

Kediaman Su Ho••••

Na Ra datang untuk menemui Su Ho namun ia tidak menyangka eommanya ada di rumah. Nyonya Han hampir berbulan bulan di luar negeri ada urusan bisnis.

"Nyonya Han ada di rumah!!" Ucap salah satu pekerja memberi tahu Na Ra yang baru saja datang di depan pintu rumah.

Sontak wajah Na Ra berubah dan menghela napasnya. Na Ra memilih bertemu Su Ho ketimbang eommanya yang berbulan bulan tidak saling bertemu satu sama lain.

"Ajumma!! Dimana Su Ho?"

"Sepertinya tuan muda ada di halaman belakang." Jawab jujurnya menatap Na Ra.

Na Ra meninggalkan ajumma tersebut dan bergegas pergi menemui Su Ho di halaman belakang.

"Yakk ngapain kamu di situ!?" Ucap Na Ra dengan wajah datarnya berjalan mendekati Su Ho seraya menyilangkan tangannya ke dada.

Su Ho menegok ke arah sumber suara tersebut dan melihat nunanya datang. Wajah Su Ho menghela napas dan Na Ra langsung duduk di sisinya.

"Apa yang kamu pikirkan!?" Ucap dingin Na Ra menatap ke arah depan tanpa menoleh ke arah Su Ho.

"Tunggu..." ucapnya mulai menyadari. "Kenapa kamu jam segini di luar!?" Tanyanya dengan wajah bingung.

"Biasanya.. kamu sibuk luar biasa."

"Aku sudah tidak mau jadi robot eomma!!" Ngendus napas kesal. "Aku juga manusia mempunyai HAM."

"Akhirnya kamu menyadari akan hal itu." Ucap Nara menahan tawanya.

"Yakkk adekku dengarkan ucapanku!!" Nada seriusnya menatap Su Ho di sisinya. "Mulai sekarang ada baiknya kamu harus jadi dirimu sendiri."

"Lagi pula kita berdua sudah dewasa, bisa ambil keputusan bagaimana." Menatap Su Ho di sisinya yang menundukkan pandangannya.

Su Ho tersenyum kepada Na Ra. "Nuna.. gomowo." Menghela napas leganya.

"Kita puluhan tahun hidup di dalam neraka ini." Ucapnya dengan berat. "Syukurnya kita berdua masih kuat." Na Ra menghela napas dengan wajah yang tersenyum.

"Uri appa, eomma.. memang tidak memperhatikan kita berdua namun syukurnya aku masih memiliki nuna." Su Ho tersenyum menatap tulus nunanya.

"Yakk... nuna tidak bisa selalu memperhatikan kamu. Kamu sudah besar." Menatap sisnis Su Ho. "Kamu harus cari Yeochin!!"

"Yakk nuna!! Kamu sebagai nuna harus bertanggung jawab juga pada adekmu." Ucap Su Ho sedikit protes terkekeh. "Aku juga butuh perhatianmu."

"Yakk..!!" Balas Na Ra dengan memukul kecil adeknya. "Nuna punya suami dan anak. Jadi kamu harus mandiri, arraseo!!"

"Udah gede masa mau di sayang nuna mulu." Na Ra menahan tawanya sembari mengacak acak rambut Su Ho.

"Nee arraseo.." Hehehe

"Nuna sadar nggak? Kita berdua sudah mandiri sejak kecil." Balas Su Ho mengingat masa lalunya.

"Kamu benar..." ikutan tersenyum menganggukkan kepala mengiyakan hal tersebut tersenyum.

"Eouh iya mana bocah kecil itu, Min Gyu..!!" Su Ho mencari keponakannya.

"Biasanya ngitil mulu tuh bocah." Ucap Su Ho celingak-celinguk.

"Ada di rumah, sudah nuna ajak kesini. Tapi katanya mau ngambek dulu sama samchonnya karena belum dibelikan mainan lego." Ucap Na Ra terkekeh.

"Sudah ku belikan, itu ada di kamar malahan aku membelikan yang limited edition. Kurang apa samchonnya hah.."

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang