41- Mau permen!?

285 27 5
                                    

Kakak Fariz dan Nadia memilih naik mobil pribadi Alphard white di supirin. Sedangkan Zara memilih naik mobil pribadinya Hyund*i palisade black 😎 Zara mengikuti mobil kakak Fariz dari arah belakang.

Skip--
Jam 20:20 Wita// Fug* Hotel Banjarmasin

Kalian berjalan memasuki area, kalian langsung di sambut baik dengan berbagai pihak seraya bersalaman.

Tatapan orang-orang mulai tertuju ke arah Zara seraya saling berbisik membicarakanmu.

"Itu adik guru Fariz kann"

"Iya, dia psikolog terkenal sekaligus pengusaha muda.."

"Dia bukannya lulusan Korea yaa"

"Bukan hanya lulusan Korea tapi juga bekerja di Korea sebagai Psikolog"

"Behhh keren gilaa"

"Dan yang paling gilanya lagi, bisa-bisanya secantik itu masih jomblo... jomblo kelas premium bangett"

"Tapi infonya, memang Zara yang nggak mau di jodohkan. Soalnya dia fokus ngejar pendidikan. Makanya bisa menjadi psikolog sukses tanpa melibatkan cinta di dalamnya..."

Tatapan beberapa orang tertuju pada kalian bertiga malam ini. Beberapa orang yang mengenali mu langsung bersalaman.

"Mbak Zaraa"

Zara menganggukkan kepala tersenyum ramah bersalaman dengan ibu-ibu pejabat dan memilih tidak bersalaman dengan laki-laki cukup dengan tangan 🙏🏻

Kakak Fariz duduk VVIP depan sedangkan kalian berdua Zara dan Nadia duduk di barisan VVIP tepat di belakang kursi Fariz.

Acara belum di mulai karena bapak presiden belum datang dan tidak lama kemudian bapak Prabowo serta Teddy datang ke acara malam ini.

Acara sudah di mulai, Teddy memantau di area samping sembari celingak-celinguk mencari keberadaanmu.

"Mana calon istri gue yaa.. kok nggak kelihatan..." gumam batin Teddy seraya memperhatikan keadaan sekitar.

Teddy tersenyum bahagia setelah melihatmu hadir "Ouhh itu dia" gumam batin leganya.

"Aduhh cantik bangett" gumam batinnya memperhatikanmu di kejauhan "Pengen teriakk sumpahh, gini amat nasib guee" mengendus napas pasrah.

Calvin Andrian Halim putra ke-2 dari wakil walikota.

"Zara.." menyapamu dengan ramah karena ia baru saja duduk di sampingmu.

Zara menegok ke arah sampingnya, menganggukkan kepala tersenyum tipis kepada Calvin.

Calvin pernah mengajak ta'aruf Zara. Bahkan ia masih menunggumu tapi Zara memilih menolak sebelum ia pergi kuliah ke Korea.

"Gimana kabarnya..." tidak henti-henti terpana menatap wajah Zara.

"Alhamdulilah baik.." menganggukkan kepala berusaha tetap ramah tanpa menatap balik Calvin.

"Saya kemaren nonton acara kamu di Jakarta, di Banjarmasin juga.." ucapnya memberitahu.

"Acaranya luar biasa..." memujimu tersenyum.

"Terima kasih pak" berusaha tersenyum ramah pada Calvin.

"Datang sama siapa?"

"Sama bu Nadia dan guru Fariz" ungkapmu menundukkan pandangan berbicara dengannya.

"Ouhh"

"Senang rasanya bisa bertemu kembali denganmu..."

Zara memilih tidak menjawab lagi tapi berusaha untuk tetap ramah kepada Calvin. Sedangkan Calvin masih terpana memandangimu.

Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang