Teddy kembali menjemputmu, hari ini Teddy akan memperkenalkanmu pada keluarga besarnya.
//Di dalam mobil//
"Adek deg-degan iihh" memegang tangan sendiri dengan perasaan campur aduk.
"Ini kenalan sama siapa dulu!!?" Menatap wajah Teddy.
"Sama mama, papa teruss sama kakak, kakak Tika dek.." terkekeh senang melirikmu.
"Terus sesi selanjutnya keluarga mas akan datang dan menemui kamu..." berbicara dengan senyumnya.
"Kok saya jadi takut yaa" mengusap wajah sendiri dan berusaha menenangkan diri sendiri.
"Mas jangan tinggalin adek ya..!!" Menatapnya dengan tatapan khawatir.
"Iya, nanti kamu duduk disisi mas..!!" Senyum lembutnya menatapmu "Kamu tenang aja..."
Akhirnya sampailah di kediaman rumah orang tua Teddy Indra Wijaya. Terlihat dari luar sepi dan senyap damai.
Kalian berdua keluar dari mobil, jujur saja dirimu deg-degan akan menghadapi keluarga Teddy.
Zara memegang baju Teddy dari arah belakang, layaknya seorang anak kecil sedang ngintil.
"Adek kenapa pegang baju mas..." Teddy terkekeh melihatmu.
"Gugup.." memperhatikan rumah orang tua Teddy.
"Apa yang di gugupin..." terkekeh
Menenangkan diri sendiri seraya menghela napas beberapa kali. "Udah rapi belum..!!" Mencek penampilan ootd mu.
"Perfect" Teddy tersenyum melihatmu sekarang.
Teddy meraih tanganmu dan ia merasakan tanganmu super dingin, saking gugupnya dirimu.
"Dingin banget..." wajah kagetnya menatapmu.
"Kan dahh adek bilang, adek gugup..." ucap protesmu padanya.
"Orang tua mas nggak galak kok dek, santai relax..." menenangkanmu dengan senyumnya.
Zara menganggukkan kepalanya, sebelum kalian masuk, Zara memilih melepaskan genggaman tangan Teddy dari tangannya.
Kalian berdua melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah orang tua Teddy.
"Assalamualaikum" ucap kalian berdua secara bersamaan.
"Waalaikumsalam" sahut kakak Tika sibuk beberes ruang tamu karena akan menyambut kalian berdua kelak.
Teddy bersalaman terhadap kakaknya dengan senyum manis yang merekah di wajahnya. Kakak Tika spaceless melihat Zara ada di belakang Teddy.
Kakak Tika terpaku di tempatnya, mencerna sebentar akan keadaannya. Melihat kembali wajah adiknya, Teddy menganggukkan kepala seraya tersenyum mengangkat alisnya.
Kakak Tika benar-benar tidak menyangka calonnya Teddy adalah Elena Zara. Seorang psikolog yang ia kagumi selama ini.
"Kamu...!!!" Berbicara dengan telunjuknya dengan wajah spaceless "Elena Zara kann" tersenyum kesenangan.
Zara bersalaman mencium tangan kakak Tika karena menghormatinya. "Salam kenal kakak, aku Zara..." tersenyum manis.
Kakak Tika langsung memelukmu karena kesenangan dan wajahnya begitu terharu.
"Kok kamu nggak bilang calonmu Elena Zara...!!!" Melap matanya yang berkaca-kaca.
Teddy dan Zara saling menatap satu sama lain dengan senyuman yang merekah di wajah.
Mama patris datang menuju ke arah ruang tamu bersama papa Suga yang mendorong kursi roda om Giyono.
Kakak Tika memegang kedua tanganmu dengan tatapan leganya. "Kamu serius calonnya adik saya..!!?" Tanyanya menyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Langit Abu Abu [Revisi] ✔️
RomansZara keluarganya hancur berantakan. Namun anehnya sifat/tabiat Zara berbeda dari saudaranya yang lain. Karena selama ini ia mengendalikan dirinya untuk menjadi baik, dia tidak ingin memiliki sifat buruk dari keluarganya yang diturunkan ke dalam diri...