5

22 6 0
                                    

Yuna keluar dari sekolahnya dan mulai berjalan dengan earphone, tiba-tiba saja Dowoon sudah ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yuna keluar dari sekolahnya dan mulai berjalan dengan earphone, tiba-tiba saja Dowoon sudah ada di depannya.

"Kenapa?" Tanya yuna dengan bingung sembari menarik earphone kabel itu.

Dowoon melihat jari yuna memerah dan masih ada sedikit noda darah di jari Yuna, dowoon dengan cepat mengambil tangan yuna dengan wajah khawatir.

"Astaga.. Kamu gapapa?" Tanya dowoon dengan khawatir, dia pun mengambil plester di ranselnya dan membalut kan itu di jemari Yuna.

"Ya aku gapapa, makasih" Ucap yuna dengan tersenyum ketika dowoon memberikan plester berwarna pink berbentuk love itu.

"Iyaa sama-sama, lain kali hati-hati. Aku mau cepet-cepet pulang ayah aku udah jemput, bye Yuna" Ucap dowoon sembari melambaikan tangannya, Yuna juga membalas lambaian tangan itu.

Ketika Yuna mulai berjalan menuju keluar sekolah, Taehoon menghampiri Yuna dan berjalan di sampingnya.

Taehoon memperhatikan jari Yuna, yang terkena duri, sekarang ditutupi dengan plester berbentuk love warna pink.

"Plesternya lucu, kamu baru beli?" Tanya Taehoon dengan melihat ke arah Yuna dan tersenyum.

"Oh ngga, Dowoon yang kasih ini."

Dowoon memberikan perban lucu itu kepada Yuna?

Taehoon tidak bisa menahan rasa cemburu ketika dia mengetahui bahwa Dowoon memberikan Yuna sebuah perban lucu, seketika senyumannya menjadi pulsa.

Taehoon berusaha untuk tetap tenang dan menjawab dengan suara netral.

"Oh, itu bagus."

Tapi di dalam hatinya, pikirannya kacau dengan kebingungan dan rasa memiliki. Taehoon tidak ingin mengakuinya, tetapi pikiran tentang lelaki lain yang baik pada Yuna membuat hatinya berdebar dengan frustrasi yang aneh.

Tiba-tiba ada sepeda motor di depan mereka, Yuna dengan cepat menarik Taehoon dan menyandarkan ke dinding rumah di jalan.

Yuna menghela nafas lega dan kedua tangannya juga menopang di dinding.

"Astaga, buta kali ya tuh motor? Dia hampir aja nabrak kamu," Yuna berkata sambil menatap Taehoon, laki-laki itu hanya diam dan terkejut.

Tindakan tiba-tiba Yuna membuat Taehoon benar-benar terkejut. Taehoon mendapati dirinya tertekan ke dinding dengan tangan Yuna menopang di dinding yang sama.

Jantungnya berdebar-debar karena kedekatan mereka. Kata-kata Yuna perlahan-lahan terdaftar dalam pikirannya, dan dia berhasil merespons, suaranya sedikit gugup.

"Oh, ya... Makasih udah dorong aku keluar dari jalan..." Dia tidak bisa tidak sadar akan kedekatan mereka, hangatnya tangan Yuna begitu dekat dengannya.

Jarak di antara mereka terasa semakin kecil dan kecil. Taehoon bisa merasakan kehangatan napas Yuna di wajahnya, dan pikirannya berputar dengan angin topan emosi dan keinginan.

Lovey Dovey : Wolfiebear [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang