Taehoon ingin berangkat sekolah, dia sibuk mencari-cari jam tangannya, dia udah cari di laci, di lemari dan dimanapun celah itu udah dia cari.Dia pun keluar dari kamarnya, melihat ibu dan ayahnya udah di meja makan.
"Ibu.. Ayah.. Ada yang liat jam tangan aku? Aku lupa banget simpennya dimana" Ucap Taehoon sembari menggaruk lehernya dengan wajah bingung.
"Kamu udah cari dimanapun?" Tanya ibunya sembari meminum kopi, Taehoon mengangguk, dia udah yakin banget cari di setiap sudut kamarnya.
"Yaudah ikhlasin aja, nanti biar ayah beliin yang baru" Ucap ayahnya dengan tersenyum, tapi wajah Taehoon merasa tidak puas karena jam tangan itu pemberian kakeknya.
Taehoon dan Yuna pergi ke sekolah bersama-sama sambil berjalan, dia bertanya mengapa Yuna menulis-nulis di perbannya, Taehoon bertanya dengan wajah serius.
"K-kenapa? Itu gak boleh?"
Taehoon melirik ke samping dengan senyum meleleh lalu dia menatap Yuna lagi dengan serius.
Pertanyaan Taehoon membuat Yuna kaget, dan dia tidak siap untuk mengungkapkan kebenaran tentang gambar cinta tersebut.
Taehoon dengan cepat memperbaiki dirinya sendiri, menyembunyikan.
Dia melirik Yuna lagi dan menjawab dengan tenang. "Iya ga boleh. Itu ganggu kebersihan luka."
Balasannya terdengar cukup meyakinkan, tetapi hatinya masih berdebar dari ingatan akan gambar cinta di perbannya.
"Kalo itu ganggu kamu, kamu bisa ganti perbannya, apa perlu aku yang harus ganti?"
Yuna bertanya dengan wajah yang khawatir, Taehoon segera menggelengkan kepalanya, dia ingin menolaknya lagi dan tidak ingin terlalu jelas bahwa dia menyukai tulisan dan juga gambar cinta yang Yuna buat.
"Gak, ngga, ga perlu"
Ketika Yuna menawarkan untuk mengganti perban untuknya, pipinya langsung memerah karena betapa lucunya Yuna terlihat.
Nadanya sedikit lebih tinggi ketika dia mencoba menyembunyikan kemerah-merahannya ketika dia berbicara lagi.
"Kamu gak perlu ganti perban aku. Lagi juga, dokter bilang jangan terlalu sering ganti perban."
Taehoon mulai kesulitan sedikit untuk tidak acuh dan tidak menunjukkan seberapa banyak dia dipengaruhi oleh Yuna.
Taehoon membuat alasan itu, padahal dia sangat menyukai tulisan dan gambar cinta Yuna di perban di kakinya.
"Oh, dokter bilang begitu? Bukannya aku nulis di perban kamu di hari pertama kamu cedera ya? Itu udah 5 hari yang lalu," Taehoon harus menyangkalnya lebih banyak agar tidak terlalu jelas!!!
Taehoon terdiam beberapa detik, dan rahangnya menegang saat dia mendengar serangan baliknya. Dia tidak mengharapkan dia mengingat hari tepat dia menulis untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovey Dovey : Wolfiebear [ON GOING]
FanfictionTentang percintaan remaja yang sedang berbunga-bunga dengan hubungan mereka. Latar belakang // Korea Taehoon : Jeongwoo Yuna : Minji