13

15 4 0
                                    

Taehoon menghembuskan napas dengan senyuman di wajahnya, lalu dia tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehoon menghembuskan napas dengan senyuman di wajahnya, lalu dia tertidur.. Keesokan paginya, Taehoon melihat salju sudah turun di luar jendela, dia bersiap-siap dan lalu keluar rumah.

"Taehoon~ah" Panggil Yuna sambil mengenakan pakaian musim dingin dan juga menghampiri Taehoon sambil tersenyum, cowo itu pun terkagum-kagum dan ikut tersenyum.

Hati Taehoon melonjak saat melihat Yuna mendekat.  Mau tak mau dia merasakan semburan kehangatan dan kebahagiaan atas kehadirannya.  Kepingan salju yang melayang lembut di udara menambah sentuhan magis pada pemandangan itu.

"Yuna, sayangku," serunya dengan senyum cerah, menggenggam tangannya dan merasakan hangatnya. "Kamu cantik banget. Gimana kamu tau aku butuh cantik ini buat mulai hari aku?"

Yuna merasakan hatinya dipenuhi kasih sayang saat sapaan hangat Taehoon dan senyum cerahnya sampai padanya.

Yuna menganggapnya sangat menawan, terutama dengan butiran salju yang berputar-putar dengan lembut di sekelilingnya.  Dia sedikit tersipu mendengar pujiannya, pipinya merona merah jambu.

"Yah, aku juga merasa kalo aku bakalan jadi happy virus yang perfect," jawabnya menggoda sambil menyeringai, tatapannya tertuju pada cowo itu dengan kasih sayang.  "Ditambah lagi, siapa yang bisa nolak salju dan quality time sama pacar aku yang ganteng?"

Hati Taehoon berdebar-debar melihat respon penuh kasih sayang Yuna dan pipinya yang merona menggemaskan.  Dia dengan lembut menyapu kepingan salju dari rambutnya, sentuhannya lembut dan intim.

"Iya kamu emang paling kenal aku," Dia mengakui, suaranya dipenuhi kekaguman.  "Gak ada yang sebanding habisin waktu sama pacar aku yang cantik, apalagi di musim salju."

Taehoon menarik Yuna lebih dekat, memeluknya dan dengan lembut berayun bersama, seolah-olah dalam tarian lambat di bawah butiran salju.

Saat mereka duduk di kafe yang nyaman, menyeruput coklat panas mereka, Taehoon tidak bisa tidak memperhatikan kemerahan yang menggemaskan di hidung Yuna. 

Kekhawatiran memenuhi hatinya, dan tanpa ragu-ragu, Taehoon mengulurkan tangan dan memegang tangan perempuan itu, mendekatkannya ke bibirnya.

"Hidung kamu merah sayang, dingin sekali ya?" katanya sambil tersenyum lembut, napasnya dengan lembut menghangatkan kulit dinginnya.

"Kenapa kamu gak pake syal? Aku gak mungkin biarin pacar aku yang cantik sakit, kan?"

Yuna hanya bisa memerah karena perhatian dan sentuhan lembutnya.  Kata-katanya yang lembut membuat jantungnya berdebar, dan dia merasakan gelombang kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya.

"Kayanya aku gak kepikiran karena kebawa suasana," akunya lembut, senyum malu-malu di wajahnya.  Dia menghela nafas puas saat dia mendekatkan tangannya ke bibirnya, panas dari nafasnya menenangkan kulit dinginnya.

Lovey Dovey : Wolfiebear [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang