12

15 4 0
                                    

Keesokan harinya, dia mulai pergi ke rumah sakit untuk mengevaluasi cederanya, mengganti perban dengan benar, dan memberikan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi Taehoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan harinya, dia mulai pergi ke rumah sakit untuk mengevaluasi cederanya, mengganti perban dengan benar, dan memberikan perawatan yang diperlukan sesuai dengan kondisi Taehoon. 

Dokter juga memberikan saran mengenai langkah perawatan lebih lanjut yang mungkin diperlukan untuk pemulihan yang optimal.

Namun saat perbannya terlihat, tiba-tiba ia teringat ada tulisan "Yuna always support you" dengan gambar cinta, ia lalu menghentikan dokter yang memegang kakinya.

"K-kenapa?"  Dokter bertanya dengan bingung

“Gapapa gapapa. Aku cuman jadi ingat sesuatu.”

Taehoon mencoba untuk menepis perkataanya, tapi kata-kata yang tertulis di kakinya adalah pengingat akan perasaannya yang semakin besar terhadap Yuna.

Dokter tersenyum, dia cukup tanggap dan tahu bahwa Taehoon merasa malu saat melihat catatan kecil itu.  Dia juga orang pintar yang tahu cara menangani kasus seperti itu karena dia sudah sering melihat kasus serupa sebelumnya.

"Jadi ada sesuatu yang gak mau kamu tunjukin ke aku?. Temen kamu yang nulis ini?"

Taehoon menghela nafas, menyadari bahwa dokter telah memahami makna di balik tulisan itu.  Dia mengangguk sedikit.

"Yang nulis itu orang spesial. Boleh gak kalo perban lama jangan dibuang? Aku mau simpen itu."

Tentu saja dokter senang karena Taehoon kini bersikap cukup kooperatif dan bahkan meminta untuk tetap menyimpan perban lamanya, meskipun faktanya kakinya sudah sembuh dengan cukup baik.

"Bagus, iya boleh dong aku gak bakalan buang perban yang lama. Sekarang biar aku ganti perbannya."

Mereka melanjutkan proses penyembuhan, dan setelah beberapa menit, selesai, dan Taehoon dapat meninggalkan rumah sakit.  Sikap dokter benar-benar santai dan ramah, karena senang dengan kesediaan dan ketaatan Taehoon.

Taehoon berjalan menuju rumahnya, dia melihat Yuna berjalan menuju komplek perumahan sambil makan es krim, Taehoon teringat tadi malam, semoga Yuna tidak menghindarinya karena itu, Taehoon tersenyum dan menghampiri Yuna.

"Oh Taehoon? Kamu abis darimana?"  tanya Yuna sambil terus memakan es krimnya, ya Tuhan syukurlah dia tidak menghindarinya.

Jantung Taehoon berdebar.  Dia secara mental berterima kasih kepada para dewa bahwa dia tidak menghindarinya setelah kejadian malam sebelumnya.

"Hai Yuna. Aku baru dari rumah sakit buat evaluasi cedera."

Taehoon mencoba mempertahankan nada santai, menyembunyikan kekacauan batinnya.  Dia tidak bisa menahan senyum diam-diam melihatnya menikmati es krimnya.

"Apa itu?"  tanya Yuna penasaran, di dalam kantong plastik itu terdapat perban bertuliskan "Yuna always support you" dan juga gambar cinta yang digambar oleh Yuna, namun Taehoon akan sangat malu jika perban itu dibawa pulang olehnya dan ingin menyimpannya. 

Lovey Dovey : Wolfiebear [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang