Lalu, Taehoon dan Yuna pergi.. Taehoon ingin membeli kamera klasik di toko barang antik dan Taehoon meminta Yuna untuk menemaninya, karena akhir-akhir ini Taehoon suka memotret.
"Kamu mau beli yang mana? Tanya Yuna sambil melihat barang antik.
Taehoon melihat berbagai kamera antik yang dipajang, rasa penasarannya terusik. Dia mengambil kamera film antik, casing kulitnya memberikan kesan nostalgia. Dia menoleh ke Yuna sambil tersenyum.
"Aku suka yang ini. Warnanya klasik terus juga punya daya tarik sendiri. Ditambah lagi, fotografi film hasilin tampilan unik yang gak bisa ditiru sama kamera digital," jelasnya sambil mengusap permukaan kamera yang halus.
"Gimana menurut kamu?"
Mata Yuna berbinar saat Taehoon mengambil kamera film antik, hasratnya terhadap fotografi terpancar.
"Ooh, yang ini bagus banget," dia setuju, senyum melengkung di bibirnya. "Fotografi film punya uniknya sendiri, kan? Intinya ada sesuatu yang istimewa di dalam itu." Dia tidak bisa tidak mengagumi keahlian itu.
Taehoon mendapati dirinya mengagumi antusiasme dan pengetahuan Yuna tentang fotografi. Kata-katanya bergema dalam dalam dirinya, dan dia tersenyum hangat, matanya melembut saat dia mendengarkan.
"Iya, betul sekali," Taehoon mengangguk setuju.
Yuna juga melihat foto majalah antik dan itu adalah foto seorang model pria yang ibunya menyukai pria tersebut.
"Aku mau ini, dia ganteng" ucap Yuna sambil terus memandangi foto majalah itu sambil tersenyum.
Tehoon mengangkat alisnya pada pilihan Yuna dan mau tidak mau menggodanya dengan main-main. "Kamu mau beli foto model ini?"
Dia terkekeh dan mendekat untuk melihat foto majalah itu dengan lebih baik. Memang sang model memiliki penampilan yang menawan, dengan senyuman menawan.
Yuna mengangguk penuh semangat ke arah Taehoon, inilah idola yang dulu disukai ibunya, Yuna sangat ingat kalau ibunya selalu menyebut pria ini.
"Ya aku mau beli ini, gimana kalo aku juga beli ini? (menunjuk Taehoon) dia ganteng banget, aku suka banget sama dia." Ucap Yuna sambil tersenyum manis.
Hati Taehoon luluh mendengar kata-kata menggoda Yuna. Dia terkekeh dan berpura-pura berpose seperti model, bersandar di dinding di dekatnya dengan senyum miring.
"Kamu punya selera yang bagus ya,"
Jawabnya dengan arogansi pura-pura, arogansi pura-pura yang menyembunyikan secercah kehangatan sejati. Dia wink sambil bercanda, sepenuhnya menikmati momen menyenangkan itu.
"Tapi inget, kamu gak mampu bayar aku, sayang."
Seringai menyenangkan terlihat di wajah Yuna saat dia menyaksikan pose lucu Taehoon. Dia tidak bisa tidak terpesona oleh pesona karismatiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovey Dovey : Wolfiebear [ON GOING]
FanfictionTentang percintaan remaja yang sedang berbunga-bunga dengan hubungan mereka. Latar belakang // Korea Taehoon : Jeongwoo Yuna : Minji