31

809 152 23
                                    

Keenan melangkah masuk kedalam kamarnya.. badannya terasa lemas sekali.. karena sejak tadi Keenan keluar masuk kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya..

Kata Mamanya.. Keenan sedang mengalami masa ngidam..dia merasa kepayahan.. dan itu membuat Jimin khawatir..wajah Keenan pun terlihat pucat tidak seperti biasanya..

Sejak kehamilan Jimin di ketahui.. Keenan merasa kepayahan.. karena dia yg mengalami Pase ngidam pada saat kehamilan..

Jika dilihat tubuh Jimin segar bugar..tidak merasakan apapun..berbeda dengan Keenan yg merasakan mual muntah dan juga lemas..

Karena yg seharusnya Jimin rasakan.. semuanya beralih ke diri Keenan..

"Yang .."

"Yg sabar yahh Mas.."

"Kamu nya di sini aja..jangan pergi pergi.." Keenan memeluk tubuh Jimin dengan erat.. membuat Jimin menghela nafasnya..

"Jika aku disini siapa yg akan beres-beres rumah dan memasak..apa kau tidak lapar.."

"Tapi aku ga mau di tinggal sayang.."

"Ya sudah..aku ga akan beres-beres..tapi aku masak yahh..aku laper..ga akan lama kok beneran.."

"Bener yahh.. sebentar aja.."

"Iya sayang.. sekarang kamu tidur aja.. istirahat..hmm ." Ucap Jimin sambil menyelimuti tubuh Keenan..

"Cium dulu yang ."

"Manja nya Papa Keenan ini.." ucap Jimin meniru gaya Sagara saat berbicara dengan Keenan..

Keenan semakin merengek manja.. membuat Jimin terkekeh.. dengan cepat Jimin menempelkan bibirnya pada bibir milik Keenan..agar suaminya itu berhenti merengek..

"Terimakasih sayang.."

Begitulah keseharian Jimin sekarang..harus memaklumi sifat manja suaminya..dalam hati Jimin merasa kasihan tapi apa boleh buat ..toh itu bukan kehendaknya kan..

.
.
.
.
.
.
.
.

"Lohh nak Keenan.. dimana Jimin.."

"Jimin pergi berbelanja ibu . silahkan masuk.." Keenan mengajak Hanna masuk saat mertuanya itu berkunjung ke rumahnya.."ibu mau Keenan buatkan minuman apa.."

"Tidak usah repot nak..biar ibu yg buat.." ucap Hanna sambil tersenyum.."bagaimana sekarang..apa masih ngidam..mual muntah nya masih sering.."

"Iya ibu.. kira-kira kapan ini akan berakhir.."

"Biasanya setelah lima bulan..yg sabar yahh.."

Keenan menghela nafasnya sambil mengangguk.. lagipula dia tidak bisa protes kan..masa iya harus protes pada tuhan kan ga mungkin..

"Dulu waktu ibu hamil Jimin juga bapak yg ngidam.. mungkin sekarang menurun padamu.." jelas Hanna pada Keenan yg terduduk lesu di sofa..

Hanna menghampiri menantunya sambil membawa minuman jahe yg dia buat agar tubuh Keenan lebih segar..

"Benarkah..apa bapak suka mengeluh.." ucap Keenan sambil menerima minuman yg mertuanya itu buat.."terimakasih ibu.."

"Sama-sama.." Henna tersenyum.."bapak sama sekali tidak mengeluh..hanya saja bapak lebih memilih diam di rumah.. sama sekali tidak mau keluar dengan alasan tidak mau muntah disembarang tempat.."

Hanna sedikit terkekeh mengingat saat dia mengandung Jimin dulu.. kejadian nya sama seperti apa yg dialami oleh Keenan sekarang..

"Aku pulang.." Jimin melangkah masuk kedalam rumah nya..bisa dilihat jika suami dan ibunya sedang asik bercerita sampai sampai mereka tidak menyadari kedatangan Jimin.."seru sekali sepertinya..sampai tidak tau aku datang.." ucap Jimin sambil mendudukkan dirinya di samping ibunya..

Cinta Dari Dunia Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang