13

890 127 15
                                    

Jimin berguling guling malas di atas kasurnya.. entah kenapa akhir akhir ini Jimin menjadi sangat malas..mau nya hanya makan dan tidur..

"Ibu..ibu mau kemana.."

"Ibu mau ke pasar..kau mau titip sesuatu.."

"Masak Ayam bakar yahh Bu..tapi masak nya jangan satu..aku ga mau makan nasi.. rasanya gak enak Bu.."

"Masa sihh.. biasanya paling lahap makan nasi..kamu sakit lagi.."

"Ga Bu..ga tau juga..lagi ga mau nasi aja.."

"Ya sudah..nanti ibu beli tiga.."

"Terimakasih ibu..ibu memang yg terbaik.."

Hanna mulai melangkah meninggalkan putranya.. walaupun dia masih merasa penasaran..mengingat sikap Jimin yg menjadi sangat pemalas akhir-akhir ini..

Entah apa penyebabnya..tapi Hanna merasa jika Jimin memang sangat aneh.. bahkan porsi makan nya pun bertambah..dia bisa menghabiskan satu ekor ayam dan setengah bakul nasi dalam satu kali makan..

"Pasti ibu mulai curiga.. lagipula kenapa aku jadi seperti ini..apa ini ada hubungannya dengan kehamilan ku di bangsa Jin yahh.." ucap Jimin sambil mengusap perut rata nya.

Perut yg akan membesar jika yoongi menyentuhnya..dia jadi rindu suaminya itu..sudah satu bulan yoongi tidak menemuinya..

Sebenarnya urusan apa yg membuat dia pergi lama.. tidakkah yoongi tau jika Jimin ini rindu.. Seperti Jimin yg merindukan nya..

"Jangan terlalu banyak berpikir sayang..nanti kau sakit.." suara yoongi yg tiba-tiba terdengar membuat Jimin terkejut..tapi setelahnya dia tersenyum..

"Yoongi..kau datang..aku rindu.." ucap Jimin sambil memeluk yoongi..

"Aku juga merindukanmu sayang.."

Yoongi melepaskan pelukan Jimin dan membaringkan tubuhnya di samping Jimin dengan paha Jimin sebagai bantalan kepalanya

Mengusap lembut perut Jimin yg membuncit ketika yoongi memegang nya..bahkan Jimin bisa merasakan tendangan dari dalam perutnya membuat Jimin sedikit meringis..

"Hei..jangan nakal..jangan buat Eomma mu sakit.." ucap yoongi memperingati anak yg ada dalam kandungan nya..membuat Jimin tersenyum..

"Dia hanya merespon padamu.."

"Tentu saja.. karena dia putraku.."

"Sebentar lagi purnama..aku sedikit takut.." Jimin terus mengusap kepala yoongi yg berada di pahanya..

"Jimin..apa kau yakin ingin melahirkan anak ini..jika kau tidak mau..aku bisa menghilangkan nya sekarang.." ucapan yoongi membuat Jimin melotot..

Tidak percaya dengan apa yg suami Jin nya itu katakan.. bagaimana mungkin dengan mudahnya dia bilang jika dia akan menghilangkan putranya..

Walaupun putranya itu dari bangsa Jin tapi tetap saja kalau itu putranya..tidak mungkin Jimin akan menghilangkan nya..

"Tidak..apa maksudmu dengan menghilangkan nya ..aku tidak mau yoongi..aku akan tetap melahirkannya.."

"Tapi Jimin..kau harus tau satu hal..anak yg kau kandung ini adalah keturunan yg terpilih..dia akan menjadi penerus ku dan kakeknya..jadi kau akan merasakan kesakitan yg teramat sangat nanti..dan mungkin aku tidak akan ada di samping mu sebelum waktu melahirkan nya benar-benar tiba.."

Jimin sedikit tertegun.. keturunan yg terpilih..apa maksudnya..

"Apa kau siap untuk itu.."

"Aku siap..aku tidak mungkin membunuh anakku yoongi.."

Cinta Dari Dunia Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang