39....

750 139 12
                                    

Keenan terpaksa membuka matanya saat merasakan rasa sakit di dadanya..dia mencengkram kuat dadanya yg sedang berulah.. berusaha untuk tidak mengeluarkan suara kesakitan nya karena Keenan tidak mau membangunkan Jimin yg masih tertidur pulas di sampingnya..

"Ssshhtt.."

Satu rintihan keluar dari mulut Keenan.. beruntung jika Jimin masih terlelap dan tidak terganggu oleh suara yg keluar dari mulut Keenan..

Perlahan Keenan membuka pintu kamar mandi.. perutnya terasa mual.. dengan cepat Keenan membuka kran air agar suara muntahan nya tidak terdengar sampai keluar..

"Uhhuukk..hooeekk.. uhhuukk.." matanya menatap cairan merah yg keluar dari mulutnya..tapi Keenan tidak panik.. karena ini sudah biasa dia lalui..

"Haahh.." Keenan mengatur nafasnya yg masih berantakan.. menyandarkan tubuhnya pada dinding kamar mandi..

Dia harus segera kembali normal.. sebelum dia keluar dari kamar mandi ini.. karena tidak baik berlama-lama di dalam sini..jangan sampai Jimin menyadari bahwa dirinya tidak ada disampingnya saat ini..

Tok

Tok

"Mas..kau di dalam.."

Benar kan..apa yg Keenan takutkan terjadi..Jimin terusik dalam tidurnya dan menyadari jika dia tidak ada..

Cepat cepat Keenan membersihkan kekacauan yg penyakitnya itu buat..

"Iya sayang sebentar..perut ku mulas sekali.."

"Ohh kau sedang buang air besar mas.."

"Iya sayang.."

"Ya sudah.." ucap Jimin sambil melangkah kembali menuju kasurnya..

Jimin sedikit khawatir tadi saat dia tidak melihat Keenan disampingnya..tapi dia lega saat tau jika Keenan sedang di kamar mandi..

Tak lama Keenan keluar dari kamar mandi..dia mulai melangkah menghampiri Jimin yg masih menunggu nya di kasur..

Perlahan Keenan membaringkan tubuhnya di samping Jimin.. memeluk istrinya itu dengan lembut.. menghirup aroma yg keluar dari tubuh istrinya yg sangat dia sukai..

"Aku mencintaimu.. sungguh.."

"Apa kau mendapatkan pencerahan di kamar mandi.. sampai kau menyatakan cinta padaku setelah keluar dari kamar mandi..hmm.."

"Isshh kau ini..aku memang mencintaimu.." ucap Keenan yg semakin menyusupkan wajahnya pada dada milik Jimin.. membuat Jimin terkekeh geli..

"Iya aku tau..jadi sekarang..ayo kita tidur.."

"Hmm.. tidurkan aku.."

"Sini anak Mama..ayo tidur..ini sudah malam.." Jimin menepuk-nepuk punggung Keenan.. membuat Keenan merasa nyaman dengan apa yg Jimin lakukan padanya..

Hingga tak lama Keenan terlelap.. Keenan memang merasa ngantuk dan juga lelah..lelah karena penyakit nya itu..

"Aku tidak tau apa yg kau sembunyikan mas..tapi apapun itu semoga bukan yg menyakitiku.. karena aku mencintaimu.."

Jimin memeluk erat Keenan sebelum dia ikut terlelap..masuk ke alam mimpi bersama sang suami..

.
.
.
.
.
.
.
.

Jimin bangun dengan malas..ini masih terlalu pagi untuknya bangun.. apalagi di hari Minggu seperti ini..tapi sejak tadi ponselnya terus berdering..jadi mau tidak mau Jimin harus bangun dan mengangkat panggilan telepon tersebut..

Jimin mengusap matanya untuk memastikan jika memang benar yg menghubunginya berkali-kali adalah Jihoon.. adiknya..

Ada apa..tumben Jihoon menghubunginya pagi pagi sekali seperti ini..

Cinta Dari Dunia Lain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang