10. Pencarian

100 86 46
                                    

Happy reading!

•••

"JAUHIN SAGATHA!"

Azra menyatukan kedua alisnya. Kenapa kakaknya itu bisa tahu kepada Sagatha. "Maksud Kakak apa sih?" tanya Azra dingin.

"Kakak ngikutin aku kemarin?"

"Iya! Kamu gak usah deket-deket sama keluarga Fahrezano kalau kamu gak mau berujung kayak Saina!" seru Kenzi.

Azra melihat adanya perubahan pada sikap kakaknya itu. Sekarang, Kenzi lebih suka mengatur dirinya untuk tidak melakukan ini dan untuk melakukan itu. Keinginan dirinya untuk mengusir Kenzi semakin membesar.

"Kenapa sih Kak? Kak Sagatha itu baik! Maksud Kakak apa?"

"DIA YANG BUNUH SAINA!" gertak Kenzi.

Lelucon macam apa ini? Azra tertawa mendengar perkataan Kenzi. "Kalau ngomong itu hati-hati!" Azra meninggalkan kakaknya. Ia benar-benar merasa kesal berbincang dengan Kenzi.

Tapi, kenapa Kenzi bisa berkata seperti itu? Kenapa ia bisa menyimpulkan hal seburuk itu? Ia hanya melihat Sagatha, ia tidak pernah bertemu dengan Sagatha sebelumnya. Sungguh, ia tidak terima Sagatha difitnah seperti itu.

Ada waktu satu hari lagi untuk ia mencari informasi tentang Saina. Sebelum Azra kembali ke rutinitasnya sebagai pelajar. Hari minggu pagi ia gunakan untuk bertemu dengan sahabat kakaknya. Akhirnya ia bisa menemukan sahabat kakaknya itu.

Selia, sahabat Saina. Ia dan Saina bersahabat sejak kecil, mereka sempat putus kontak selama beberapa tahun. Mereka kembali dipersatukan di Universitas yang sama. Selia merasa prihatin kepada Azra.

"Kamu yang sabar, kita pasti bisa nemuin orang itu." Saina menggenggam tangan Azra yang saat ini menunduk.

Mereka bertemu disebuah cafe. Tersiar kabar bahwa cafe itu milik Sagatha. Bodo amat!

"Kakak tau siapa pacar Kak Saina? Dia gak pernah ngomong siapa nama orang itu sama aku, tapi dia sering nyeritain orang itu sama aku."

"Kamu kenapa mau tau pacar Saina?"

"Karena dia orang yang paling deket sama Kak Saina," ucap Azra. Ia berusaha untuk kuat, ia harus kuat untuk bisa mendapatkan orang itu.

Iya, itu alasan Azra menanyakan kekasih kakaknya. Laki-laki itu pasti menjadi tempat bercerita kakaknya selain ia. Tapi, ini sangat disayangkan, Saina tidak mau memberitahukan siapa kekasihnya. Semua orang tidak mengetahuinya.

Beberapa saat hanya diisi oleh hening. Keduanya tak bergeming. Sibuk bergelut dengan pikirannya masing-masing.

Anak curut

Zra, rekomend tukang seblak?

Atau rekomend tukang apa aja

Anak-anak laper, tapi gak mau
makan masakan rumah.

Gak tau aku gak suka

Biasanya cwk suka seblak.
Atau jangan-jangan lo cwk
jadi-jadian?

Gtw

Iya maaf gue pasti ganggu

SEMANGAT AZRA KEZIA
TEMENNYA SAGATHA!

Makasi

Azra menyimpan ponselnya ke dalam tas. Dari tadi ponselnya itu terus bergetar.

"Sayangnya Kakak gak tau. Inisialnya A, dia tinggi dan punya tanda lahir ditelapak tangannya. Itu yang Kakak tau." Selia tersenyum, ia berbicara setelah beberapa saat. Ia ingin membantu Azra, sahabatnya itu terbunuh tepat dihari kecelakaan adiknya itu.

Selia merasa enggan mengatakan bahwa tepat dihari Azra kecelakaan, Saina terbunuh. Saina melewati jalanan sepi itu karena mendengar adiknya kecelakaan. Semua orang tau, di sana banyak begal. Tapi, Saina tetap melewati jalan itu sendirian. Inilah yang Selia ketahui, tapi ia tidak yakin ini ulah begal.

Selia berjanji kepada dirinya sendiri untuk menemani dan membantu Azra. Ia masih ingat ciri-ciri laki-laki itu. Walaupun dirinya tidak pernah melihat wajahnya. Ini keinginan Saina, Selia pun tahu. Ia tidak ingin semua orang tahu sebelum hubungannya itu pasti.

Bagaimana langkah mereka berdua untuk menyelesaikan masalah ini?

Siapa pembunuh Saina?

Apa semua ini ada hubungannya dengan keluarga Fahrezano?

•••

Siapa ya yang bunuh Saina? Author juga penasaran.
Makasi buat yang udah mampir.
Janlup vote dan komennya.

Jalinan Oksimoron [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang