Happy reading!!
•••
Azra berlalu lalang gelisah saat ini. Keputusan apa yang akan ia berikan kepada Esta. Apakah ia harus memberikan uangnya untuk Esta? Sungguh keterlaluan! Esta tidak punya belas kasihan kepadanya. Ternyata, ia mempunyai sahabat yang egois. Ia hanya memikirkan keuntungannya. Apakah Sagatha akan memberi keuntungan kepadanya?
"Gimana sengku?" Azra membalikkan badannya. Esta berdiri dengan senyuman menyebalkan menurutnya.
"Oke! Gue terima!" Azra pergi meninggalkan Esta. Ia akan bertepuk tangan untuk keputusannya sendiri. Tapi, merubah orang menjadi lebih baik itu tidak salahkan?
Azra berlari menuju kelasnya. Ia tidak ingin berbicara dengan Esta saat ini. Jika bisa ia tidak ingin bertemu dengan sahabatnya lagi, tapi mereka satu kelas. Azra berpikir untuk merubah dirinya terlebih dahulu. Jika dirinya sudah berubah, lebih mudah untuk mengubah Sagatha menjadi lebih baik. Ketua geng Zaxynort, yang mempunyai hobi tawuran. Itulah informasi yang ia dapatkan.
Sagatha, jujur Azra ingin menelannya jika bisa. Kebandelannya lebih tinggi daripada Dava. Bisa dibayangkan bagaimana jika ia terus bertemu dengan Sagatha. Tapi, kenaikan kelas sebentar lagi. Sagatha akan segera pergi dari sekolah ini, jika ia lulus.
Bel masuk masih lama. Ini bisa dimanfaatkan untuk jajan di kantin. Walaupun marah kepada Esta, tapi Azra tetap mengajaknya pergi ke kantin. Makan bersama Esta lebih menyenangkan, anak itu selalu berbicara. Semua orang tidak akan menyangka jika Esta cerewet. Semua orang hanya tahu jika Esta pendiam, tidak banyak bicara dan tidak suka banyak bicara. Pret!
"Lo mau beli apa Az?" tanya Esta.
"Beli gorengan kalau udah mateng, gue gak sabar pengen makan gorengan Mbak Itin." Azra kegirangan.
Tapi, semua kebahagiaannya sirna ketika melihat sekumpulan laki-laki yang ia duga sebagai pengikut Sagatha. Mereka memenuhi jalan menuju kantin. Azra pasang badan untuk Esta yang bersembunyi dibalik badannya. Jalan ke meja jajanan dipenuhi oleh laki-laki nakal itu.
"Zra kita balik aja yu!"
"Tenang aja! Ada Azra Kezia," tanpa ragu, Azra melangkah dengan percaya diri. Ia melangkah ditengah, seperti orang yang disambut. Di samping kanan dan kirinya, anak-anak Zaxynort memandangnya.
Azra memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh Esta. Berjalan ditengah kerumunan laki-laki, berbicara dengan tegas kepada laki-laki dan masih banyak lagi. Azra tidak sengaja menyenggol orang yang sedang duduk dimeja. Orang itu menghalangi jalan untuk Azra.
"Kalau jalan itu liat-liat!"
"Sorry! Gak liat orang yang gak berguna kayak kalian," ucap Azra dengan santai. Ia memasukkan gorengan itu ke dalam kertas yang disediakan.
"Lo berani sama kita?" ucap salah satu dari mereka, ia mencekal tangan Azra.
Plak!
Satu tamparan berhasil mendarat dipipi laki-laki itu. "Jangan sentuh-sentuh gue! Gak penting kalian siapa, gue gak peduli!"
"Siapa lo? Emang semua orang perlu kenal sama lo? Gak ya!"
Azra memandang seseorang yang pernah menabraknya di UKS. Orang itu berubah menjadi menyebalkan ketika mereka kembali bertemu. Ternyata, inilah geng pembuat onar dan tukang bully itu. Azra senang karena akhirnya bisa bertemu mereka dikantin.
Orang dengan seragam keluar, dasi hanya dijadikan hiasan dan rambut acak-acakan yang duduk dimeja kantin pun menghampiri Azra. Sagatha! Akhirnya...
"Zeeshan Ezra Sagatha Fahrezano"
![](https://img.wattpad.com/cover/368822319-288-k449013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalinan Oksimoron [Terbit]
Fiksi RemajaSEGERA TERBIT Kebahagiaan bisa datang dari hal sederhana. Begitupun dengan luka. Keluarga harmonis, hangat, dan penuh kasih sayang pasti diinginkan oleh setiap anak. Di dalamnya terdapat suka maupun duka. Tapi, tentu saja suka yang paling sering ing...