Jaemin (bonus chapter 3)

1.9K 54 9
                                    

HAIIIIIIII.

AKHIRNYA YA TUHAN.

SETELAH 1 TAHUN TERTUNDA.

GW UP JUGA DI CHAP INI.

HAHAHHAHAA.

Kalian nungguin??

Nggak kan pasti.

Udah ah, mulai langsung aja.....

~•~

Jisung memberontak keras didalam dekapan erat Jeno. Punggung pria yang menjadi ayah biologisnya itu dipukulnya dengan keras, namun Jeno masih enggan melepaskan pelukannya. Dia menangis lirih sambil mendekap sang putra penuh penyesalan.

"LEPASIN!!!!" Jisung memberontak.

Namun Jeno tak peduli. Ia terus mendekap tubuh sang anak dengan sekuat tenaga, untuk menahan segala berontakan yang dilayangkan. Mata ambernya tak berhenti mengucurkan air mata yang setetes demi tetes turun membasahi pipinya.

"Maaf........maafin ayah nak. Ayah mohon. Ji, tenang.." Jeno memegangi tangan sang anak dibelakang tubuh jisung sendiri. Lalu netra keduanya saling bertemu.

Penyesalan datang berkala menghampiri Jeno ketika melihat bahwa ada sebagian besar wajahnya pada sang anak.

"Bajingan!" Teriak Jisung tepat ditelinga Jeno. Perlahan air matanya turun lalu dengan lemah Jisung menangis sambil terduduk ditanah.

Melihat hal itu jeno kini makin diliputi rasa bersalah. Kesedihannya menguar teruar tak karuan. Ia ikut duduk lalu memeluk lembut sang anak seiring tangisnya yang kian deras. Untungnya kali ini Jisung tak memberontak hingga membuat Jeno sedikit lega dibuatnya.

Sementara itu guru Jisung tadi sudah pergi memanggil pak Hanbin karena Ia baru saja mendapat telepon dari seseorang.

"Kenapa balik?." Tanya Jisung tiba-tiba. Suaranya serak ciri-ciri orang habis menangis panjang.

Pertanyaan Jisung membuat Jeno terdiam. Pelukan hangatnya mulai mengendor, matanya menatap sayu kearah sang anak yang masih terdiam.

"Gue sama bunda udah nggak ngarepin lo lagi............terus ngapain lo balik lagi HUH!!!!!"

Jisung mengehempaskan tangan Jeno yang hendak memeluknya kembali. Surai kasarnya yang sudah berantakan menutupi sebagian matanya. Keringat membasahi seluruh tubuh hingga seragam yang dipakai sudah basah kuyup.

"Ji?." Lirih Jeno kaget.

Jisung terkekeh.
"Jangan lo deketin bunda lagi. Gue nggk sudi!!!"

Setelah mengatakan hal itu, Jisung langsung bangun dan diikuti oleh Jeno lalu Ia berjalan meninggalkan sang ayah yang masih terdiam dengan cepat. Jisung menyusuri seluruh koridor dengan air mata yang tak kunjung berhenti turun. Hatinya kini sungguh diporak-porandakan dengan perasaan yang membingungkan.

Jisung tak tahu harus bagaimana Ia mengutarakannya. Sungguh tak bisa digambarkan lewat kata-kata saja. Ada rasa senang, namun rasa sakit hati juga menyelimuti lubuk hatinya yang paling dalam. Jisung tak tahu.

Saat berada diujung koridor, mata Jisung membola besar. Ia terkejut saat melihat atensi Jaemin yang tengah duduk termenung di depan Kantor Guru.

dunia pelangi🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang