HOF : 41. The tangled thread slowly unravels

7.8K 831 1.2K
                                    

••Jangan jadi Silent Readers••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••Jangan jadi Silent Readers••

Budayakan Vote sebelum baca:)

••Happy Reading••

Derap langkah kaki melewati berbagai lorong, suasa sunyi, udara dingin dari celah dinding kaca menembus tulang. Terdengar suara petir menemani gelapnya malam, seharusnya semua orang sudah tertidur pulas, tapi perasaan hampa itu membuatnya tidak dapat tertidur. Seperti ada sesuatu yang hilang dari dirinya.

Langkah kakinya terhenti, mata hitam itu menatap pada pintu di depannya. Tanpa ragu memasukan sandi pin, terdengar bunyi pintu terbuka.

Masuk ke dalam, sedikit keterkejutan terlihat dari pancaran mata itu. Terlihat banyaknya foto seorang gadis memenuhi satu dinding, terlebih lagi
kebanyakkan Foto itu di ambil secara diam-diam, siapa dia? Kenapa bisa ada di dalam ruangan rahasianya?

Ada sebuah bayangan memenuhi memorinya.

Di sebuah taman, sepasang kekasih itu berlari dan berteduh di bawah pohon.

"Yahh, hujan." Ucap gadis itu lirih.

Lelaki itu menoleh mendengar suaranya, matanya melembut.

"Dylan, lukisan sama makanannya enggak ikut basah kan?" tanya Alethea memastikan.

Dylan menatap gadis dengan jaket kebesaran miliknya terlihat sangat menggemaskan. "Aman baby." Balas Dylan, menunjuk pada paperbag di pelukannya.

"Syukurlah aku capek-capek lukis kamu hampir satu jam ehh malah luntur kena hujan." Ucap Alethea, dengan ekspresi terlihat lega di wajah cantiknya.

Dylan terkekeh pelan, mengusap pipi gadisnya lembut dan basah terkena air hujan. "Kamu kedinginan?" tanya Dylan melihat bibir gadisnya sedikit pucat.

"Sedikit." Balas Alethea tersenyum pada pemuda itu.

Dylan merapatkan jaketnya yang sudah terpasang di pudak gadis itu, tersenyum kecil. "Aku telepon supir." Balas Dylan, ingin mengeluarkan ponselnya tapi di tahan oleh gadisnya.

"Jangan, aku... Masih mau di sini." Ucap Alethea malu, sejujurnya Ia suka membaca cerita romantis. Apalagi bagian part, Berteduh di bawah pohon bersama kekasih ketika hujan.

Dylan tidak banyak berpikir, dia membawa tubuh Alethea ke dalam pelukannya. Matanya menatap lurus ke depan melihat hujan yang semakin deras.

"Dylan... Seperti apa rasanya bermain hujan?" Tanya Alethea di sela-sela keheningan.

"Kamu bisa sakit Baby." Tentu saja Dylan tahu maksud terselubung Alethea, pasti gadisnya ingin bermain hujan-hujanan.

Alethea menarik kemeja putih Dylan. "Kali ini aja." Ucap Alethea mendongak menatap penuh harap.

HEART OF FIRE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang