6. Bapak duda.

197 8 0
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.
.


Wendy customer Alana yang memesan sebuah gaun pernikahan yang harus nya bertemu kemarin, saat ini sudah ada di dalam ruangan Alana.

Tetapi Alana di buat kesal sejak tadi. bukan, bukan Wendy yang membuat nya kesal, Tetapi orang yang duduk di sebelah customer nya itu.

Leo, ya lelaki itu. Siapa lagi yang membuat Alana kesal sejak kemarin?
Sejak lelaki itu datang Alana di buat risih plus kesal, karena Leo tidak lepas memandangi nya.

"Nih orang matanya minta di colok kali ya? Ngeliatin gue mulu, padahal dah mau nikah juga, heran." Batin Alana berucap dengan kesal.

25 menit sebelumnya...

'Lavender Boutique' tulisan besar itu tertera jelas di sebuah toko gaun terbesar dan terkenal, yang di ketahui pemilik nya juga adalah seorang CEO brand make up terkenal.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di toko besar itu. Keluar lah seorang perempuan berpenampilan, elegant tetapi wajah nya nampak kesal.

"Ayo dong Le bentaran doang elahh," Ucap perempuan itu memaksa seseorang yang masih di dalam mobil.

"Gak sopan Lo ya sama gue!" Balas lelaki yang masih ada di dalam mobil itu.

"Iya-iya elahh, yaudah bantuin gue dong bang pliss." Bujuk wanita itu memelas.

"Ck! Kenapa harus gue coba kenapa gak Danu aja kan yang mau nikah Lo berdua" Ucap nya dengan ketus, dengan decakan kesal nya.

"Ya karena ukuran baju Lo sama mas Danu itu sama, lagian kalau mas Danu gak ada jadwal operasi pasien nya ya gue gak minta tolong sama lo!" Balas perempuan itu tak kalah sewot.

"Udah ayo masuk udah jangan memperlambat waktu gue."

"Yaudah iya! Tapi cuma kali ini doang kalau Lo minta gue temenin lagi gue gak mau gue juga sibuk!" Ucap lelaki itu yang di angguki oleh Wendy.

Iya Wendy, customer Alana yang kemarin tidak jadi bertemu.

Wendy menarik lelaki itu masuk kedalam toko, sedangkan lelaki itu berjalan dengan ogah-ogahan di tarik oleh sepupu nya itu.

"Ada yang bisa di bantu kak?" Tanya seorang pekerja yang sedang mengecek gaun gaun yang di pajang di depan menyambut kedatangan pelanggan nya.

"Saya ingin bertemu dengan pemilik butik ini, dan saya sudah buat janji." Ucap Wendy.

"Baik kak, mari saya antar ke ruangan bu Alana." Ucap pekerja itu sambil tersenyum yang di balas dengan senyuman juga oleh Wendy.

Lelaki yang tampak tidak peduli itu seketika melebarkan matanya. "Gak mungkin kan kalau Alana Gracelyn? Kalau iya sih fiks jodoh inimah." Batin lelaki itu girang tetapi juga masih ragu antara iya atau tidak.

Wendy pun mengikuti pekerja butik itu dan di susul oleh lelaki yang berjalan di belakang nya.

Sesampai nya mereka di depan ruangan, pekerja itu langsung masuk kedalam untuk memberi tahu Alana si pemilik butik.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang