12. Kedatangan tetangga baru.

130 9 1
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.
.

"Cepet ayo maa ihh, Nala udah lumutan nungguin mama dali tadi" ucap Nara dengan raut wajah masam, bibirnya ia monyong kan kedepan saking bosan nya menunggu mama nya itu.

Alana sendiri yang mendengar keluhan Nara sejak tadi memutarkan bola matanya malas. Salah siapa orang masih enak-enak tidur di bangun kan dengan tidak elit nya diajak jogging pagi. Mana tidak mandi, kalau kata Nara sih 'gak usah mandi ma, nanti kelingetan jadi sekalian aja abis jogging balu mandi'

"Ya sabar dong mama masih ikat tali sepatu nihh" sahut Alana yang masih mengikat simpul tali sepatu nya.

"Sabal, Nala udah sabal dali tadi tau!"

"Ya salah kamu kemarin gak ngomong sama mama kalau mau jogging pagi. Kalau ngomong kan mama bangun lebih pagi tadi"

"Mana langsung kamu bangunin paksa, sampai kepala mama pusing tadi, untung mama udah sembuh." ujar nya mendengus sebal, ketika mengingat saat tadi Nara membangunkan nya dengan suara alarm yang di tempelkan di telinga nya, sehingga membuat Alana tersentak langsung bangun terduduk.

"Udah selesai, ayo!" ajak Alana saat sudah selesai dengan tali sepatu nya.

Nara yang duduk menunggu Alana di lantai teras rumah langsung berdiri.

"Yaudah ayo, kita ke malkas Nala" ucap Nara dengan semangat empat lima.

Alana mengernyitkan dahi nya bingung. "Markas? Markas apa?" tanya Alana.

"Eh itu... Maksudnya ke taman komplek hehe" Nara meralat ucapan nya karena keceplosan. Memang benar taman komplek rumah nya itu Nara jadi kan markas, eh bukan Nara tetapi 'mereka'

Alana mengangguk mengerti lalu berlari duluan meninggalkan Nara di depan rumah.

"Eh? Kok aku di tinggal?" ucap nya menunjuk dirinya sendiri dengan tatapan cengo nya.

"Mama! Tungguin!" pekik nya memanggil Alana yang sudah duluan berlari di depan nya.

"Kalau bisa kejer mama dong!" sahut Alana yang juga berteriak.

"Ish! Nyebelin!" gerutu Nara di sela-sela berlari nya.

Alana yang kasihan melihat Nara berlari kesusahan menjangkau nya pun memelankan lari nya.

Nara akhirnya sudah berada di samping Alana, tepat nya di sebelah kiri nya. Alana tidak membiarkan bocah itu di sebelah kanan nya, takutnya bocah itu ketengah jalan pula.

"Wlee Nala bisa kan ngejel mama" ucap nya dengan wajah khas nya, songong.

"Yeuu sombong amat" cibir Alana.

"Bialin."

Tidak ada lagi pembicaraan, keduanya sibuk berlari dengan santai sambil menikmati suasana pagi yang sangat menyegarkan.

Sudah lama Alana tidak berlari pagi seperti ini, tubuh nya yang sudah lama tidak berolahraga itu sekarang mudah sekali kelelahan. Terbukti sekarang dirinya sudah duduk di atas rerumputan dengan sebotol air mineral di tangan nya, begitupun dengan Nara yang duduk di samping nya.

"Capek gak?" tanya Alana pada Nara yang tampak nya bocah itu biasa-biasa saja.

"Nanya siapa?" pertanyaan balik yang di lempar oleh Nara kepada Alana.

"Ya kamu lah, emang siapa lagi? Semut?"

"Bisa jadi" ucap Nara acuh yang membuat Alana kesal, sehari saja tidak menyebalkan memang tidak bisa anak nya itu.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang