9. Hadiah dari Alana.

167 7 0
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

.
.
.
.
.
.
.

"Kamu apa-apaan sih Le? Ngacok banget ngomong nya." ucap seorang wanita setengah baya yang mengomel, ia adalah Naumi, mama dari Leo. Naumi mengikuti anak bungsu nya itu yang berjalan ke ruang keluarga.

"Kenapa sih ma, pagi-pagi udah ngomel aja." Celetuk lelaki paruh baya yang duduk di sofa ruang keluarga, sambil membaca majalah.

"Ini anak kamu pah, ada-ada aja katanya dia mau pindah," balas Naumi yang sudah duduk di samping suami nya itu, Veno.

"Bener itu Leo?" tanya sang papa pada Leo, yang duduk santai di sofa single di samping kiri nya.

"Bener pah." Jawab nya dengan santai.

"Rumah ada kok malah mau pindah tinggal sendiri." cibir Naumi dengan sinis.

Leo menghembuskan nafas nya sabar.
"Gini ya mama ku sayanggg, mama mau punya menantu dari aku kan?" tanya nya yang di angguki dengan cepat oleh Naumi.

"Mama pengen liat aku nikah, terus punya cucu kan?" tanya lelaki itu lagi, yang lagi-lagi di angguki oleh mama nya.

"Terus?" tanya Veno yang tak mengerti, apa hubungan nya pindah rumah dengan menantu, dan.. menikah? Pikir nya bingung.

"Nah! Leo tuh ada suka sama orang, tapi orang nya ga suka sama Leo, jadi Leo mau berjuang buat dapetin dia mah, pah." Terang nya yang membuat Naumi terkejut, begitupun dengan Veno, tetapi tidak terlalu.

"Ini serius kamu? Gak ngibul?" tanya Naumi dengan mata yang berbinar.

"Iya mahh, ngapain aku bohong coba," dengus Leo malas.

"Siapa orang nya Le? Terus kenapa dia gak suka sama kamu?" tanya Naumi penasaran.

"Mama tuh udah pasti kenal orang nya, tapi nanti aja Leo kasih tau nya."

"Dan untuk pertanyaan kedua itu sebenernya..." Leo mulai menceritakan semua nya dengan jelas dan rinci, ya pasti tahu lah siapa yang di ceritakan oleh Leo.

Bugh!

Bantal sofa di lemparkan oleh Naumi pada anak nya itu dengan kesal.

"Tuh karma kan! Segala kamu tolak dulu, sekarang kamu suka sama dia!" ucap Naumi meski tidak tahu siapa itu 'dia' yang di cerita kan oleh anak nya, biar lah ia tidak tahu nanti kan juga di beri tahu yang penting jadi menantu.

"Mama gak mau tau kamu harus kejar dan berjuang dapetin dia," ucap Naumi mutlak, penuh penekanan, Veno yang melihat ke antusiasan istrinya itu hanya menggeleng kan kepala nya saja dan kembali melanjutkan membaca majalah.

"Iya mah aku tau makanya ini aku mau jalanin misi pertama." Ujar nya.

"Misi apa?"

Leo kembali menjelaskan tentang rencana yang di buat nya, tenang saja halal kok.

"Nah bagus, itu bagus!" Seru Naumi mendukung.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang