8. Karelio Andreas.

162 8 1
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

.
.
.
.
.
.
.

Terlihat seorang lelaki tampan yang sedang duduk tegak dengan tangan yang sibuk mengetik huruf demi huruf di dalam laptop. Matanya sangat jeli sekali memerhatikan tiap huruf yang menjadi kata.

Leo. Ya lelaki itu yang saat ini tengah fokus membuat data di dalam laptop nya.

Saat asik dengan dunia nya Leo tidak menyadari ada orang yang masuk ke dalam ruangan kerja nya.

"Permisi pak," ucap orang itu yang sekarang sudah ada di hadapan Leo dengan tangan yang membawa beberapa berkas penting.

Tangan nya yang semula tengah mengetik itu berhenti, matanya bergulir menatap asisten nya.

"Kenapa tidak mengetuk pintu dahulu?" tanya Leo dengan nada datar nya yang membuat Zico merinding seketika, aura mengintimidasi ia rasakan seketika.

"Saya tadi sudah mengetuk pintu pak, tetapi tidak ada sahutan jadi saya masuk saja untuk mengantar berkas dan data yang bapak minta." Jelas Zico dengan setenang mungkin.

Leo menghembuskan nafas nya kasar, lalu ia menatap berkas yang ada di tangan Zico.

"Hmm, saya sibuk. Jadi saya tidak mendengar ketukan pintu." ujar nya, dengan ketus. Zico menatap Leo dengan sabar, 6 tahun bekerja menjadi asisten Leo sudah membuat nya kebal dengan sifat-sifat menyebalkan lelaki itu.

"Gak papa Zic, Zico anak kuat kata mama." Batin Zico berucap.

"Taruh saja berkas dan data itu nanti akan saya tanda tangani." ucap Leo acuh yang kembali sibuk pada Laptop nya. Zico mengangguk kan kepala nya mengerti, ia menaruh berkas dan data itu di pojok kiri meja kerja Leo.

Setelah itu Zico pamit untuk mengerjakan pekerjaan lain nya yang ia tinggal.

"Saya akan kembali ke ruang kerja saya pak." ucap Zico yang hanya di balas anggukan oleh Leo.

20 menit telah berlalu. Leo sudah selesai membuat data di dalam laptop nya itu, kemudian ia salin kedalam flashdisk nya untuk ia print nanti. Setelah selesai, lelaki itu menutup laptop nya dengan meng-hembuskan nafas lega.

Tangan nya terangkat mengambil berkas berkas penting yang berisi tentang kerja sama antar perusahaan.

Lelaki itu membuka satu persatu berkas itu untuk ia tanda tangani. Untung hanya sedikit berkas yang di tanda tangani nya, tak sampai 5 menit sudah selesai.

Merasa badan nya pegal karena terlalu lama duduk dan mengetik, Leo meregangkan bada nya hingga bunyi kretek.

Setelah melakukan peregangan, Leo menyusun semua berkas yang berantakan di atas meja nya itu. Tidak lama kemudian berkas-berkas itu pun tersusun rapi.

matanya kembali bergulir pada kertas map hijau yang berisi tentang data-data seseorang.

Ia mengambil map itu lalu membukanya, langsung saja ia baca kata demi kata yang ada di dalam map hijau itu.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang