Wellcome...
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.
.Terhitung sudah 3 hari berlalu setelah malam di mana Alana berkunjung ke rumah Leo.
Kini Alana sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara resepsi pernikahan costumer nya, Wendy.
Alana tidak pernah berfikir bahwa dirinya akan di undang ke acara pernikahan, apalagi di undang oleg pelanggan nya yang belum lama ini memesan sebuah gaun pengantin dari butiknya.
Sebelum nya Alana tidak pernah di undang oleh pelanggan-pelanggan nya, makanya Alana juga sempat terkejut mendapat undangan dari Wendy langsung yang datang kerumah nya.
Bukan berarti ia tidak pernah ke acara pernikahan seperti itu, hanya saja Alana tidak pernah di undang oleh pelanggan-pelanggan nya kecuali Wendy ini.
Kembali lagi pada Alana yang sibuk memilih dress yang akan ia pakai ke acara pernikahan Wendy.
Perempuan itu menyuruh Alana untuk memakai dress apa saja, yang penting berwarna biru, sesuai dengan tema acara nanti. Untuk pengantin di kecuali kan, karena mempelai lelaki maupun wanita memakai baju pengantin berwarna putih nanti nya, sesuai gaun dan tuksedo yang di rancang oleh Alana waktu itu.
Pilihan nya terjatuh para dress selutut warna biru gelap, walaupun tidak terlalu banyak hiasan pada gaun itu tetap saja terlihat elegant jika di pandang.
"Nahh untung ada dress warna biru gue, mayan lahh masih bagus juga kan belum pernah gue pake" gumam nya sambil cekikikan.
Selesai dengan urusan gaun nya, Alana keluar dari kamar nya menuju kamar Nara.
Di hampiri nya bocah perempuan yang sedang duduk di karpet bulu berwarna kuning sambil bermain lego.
"Hey girls!" Sapa Alana begitu dirinya telah masuk kedalam kamar putri nya.
"Lagi main apa?"
Nara memutarkan kedua bola mata nya malas, sudah terlihat jelas apa yang sedang di main kan oleh nya ini, masih juga di tanya.
"Menulut mama?" Tanya balik anak itu dengan nada malas nya.
"Hehe basa-basi aja kok sayang" ucap Alana sambil mengusak rambut Nara gemas.
"Ngomong-ngomong kamu ada gaun warna biru gak ya?" Tanya Alana pada Nara.
"Gaun? Setau Nala, Nala gak ada gaun yang walna bilu" terang Nara kepada Alana. Memang benar Nara tidak mempunyai gaun berwarna biru, karena dominan nya berwarna putih dan pink.
"Oh iya?"
"Yaudah kalau gitu ayo kita beli"
"Memang nya untuk apa ma?" Tanya Nara penasaran, kenapa tiba-tiba mama nya ini bertanya ia mempunyai gaun berwarna biru atau tidak?
"Ada pokok nya nanti deh mama jelasin, sekarang ayo kita beli sebelum kesiangan" kata Alana yang di angguki mengerti oleh Nara.
Tanpa bersiap-siap kedua nya pun pergi ke mall membeli gaun Nara. Tidak perlu bersiap-siap karena tampilan Alana dan Nara sudah oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Alana! {Hiatus}
Teen FictionBagaimana jika Alana Gracelyn si wanita karir yang mempunyai satu orang anak di pertemukan kembali pada laki laki yang dulu pernah ia sukai. Bisa di bilang lelaki itu adalah crush yang menolak nya mentah-mentah di hari kelulusan SMA. 7 tahun lama n...