3. Mangga pak Darma.

257 10 0
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.


Seorang perempuan yang berada di balkon kamar terlihat sedang bergumam ria, tetapi dari raut wajah nya terlihat sekali bahwa ia tengah kesal. Perempuan itu tidak lain tidak bukan adalah Alana.

"Anjir lah kenapa bisa ketemu Leo lagi sih, ah elahh padahal idup gue dah tenang,"

"7 tahun lamanya gak ketemu, malah ketemu lagi." seketika wajah menyebal kan Leo terlintas di benak nya yang membuat Alana bertambah kesal.

Saat asik bergelut dengan pikiran nya itu, tanpa sadar Nara masuk kedalam kamar nya dan sudah berdiri di belakang nya.

"Mama!" panggil nya.

Alana sontak menoleh kebelakang melihat Nara yang berdiri menampilkan deretan gigi putih nya dengan rambut yang masih basah, sepertinya Nara baru selesai mandi.

"Loh kok kesini? Baru selesai mandi?"

"Iya ma, Nala balu selesai mandi." jawab anak itu sambil mengangguk lucu.

"Terus ini kenapa gak di keringin dulu rambut nya?" tanya Alana lembut sambil menggiring Nara untuk masuk ke dalam.

Alana pergi mengambil handuk, sedangkan Nara ia duduk di pinggiran kasur Alana.

Alana kembali dengan handuk di tangan nya menghampiri Nara. Lalu perempuan itu menggosok-gosokan handuk itu ke rambut Nara dengan lembut.

"Sebenel nya Nala itu mau nagih," ucap Nara membuka suara yang membuat Alana bingung.

"Nagih apa?" tanya Alana yang masih fokus mengeringkan rambut Nara.

"Ish! Mama gak inget?" tanya Nara yang di jawab gelengan oleh Alana.

"Kan tadi pagi Nala pesen sama mama beliin Nala kindeljoy, jadi mana kindeljoy nya Nala?" tutur anak kecil itu, lalu mengadahkan tangan nya pada Alana.

"Oh iya mama lupa, mama gak inget kalau kamu mau kinderjoy, maaf ya?" sesal Alana merasa bersalah pada Nara, ia baru ingat kalau tadi pagi Alana berjanji akan membelikan Nara kinderjoy sepulang dari kantor.

"Ish! Yaudah lah!" ucap Nara, seperti nya anak itu mengambek.

"Jangan ngambek dong, gimana kalau kita beli aja? Mau? Kita beli sekarang." bujuk Alana yang berhasil mempengaruhi Nara.

"Mau, mau, mau! Ayo ma kita beli!" seru Nara dengan antusias.

Alana terkekeh geli, lalu ia beranjak mengambil kardigan rajut dan slingbag.

"Ayo kita beli"

"Let's Go!" dengan semangat Nara berlari keluar mendahului Alana, sedangkan Alana ia geleng-geleng kepala melihat tingkah Nara.

"Bi saya mau keluar, kalau bibi mau pulang, pulang aja gak papa Nara ikut sama saya." ujar Alana pada bi Lastri pengasuh Nara yang sedang mengelap meja makan.

"Oh begitu non? Kalau gitu bibi mau pulang, permisi non." ucap bi Lastri sopan lalu berlalu pulang.

"Iya bi." balas Alana yang juga ikut keluar, Alana mengunci pintu rumah nya lalu berjalan ke arah mobil nya yang sudah di isi oleh Nara di depan.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang