24. Calon mantu?

61 3 1
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.
.

"Alana."

Alana tersentak kaget ketika seseorang menyentuh pundak nya.

Sontak ia langsung menoleh ke kanan tempat orang yang menepuk pundak nya tadi, begitu pun Karel juga turut menoleh tapi hanya sebentar saja.

"Eh? Iya, ada apa ya bu?" Tanya Alana dengan raut bingung nya, karena ia tidak pernah mengenal sosok wanita yang sudah setengah baya ini.

"Kamu Alana kan?" Tanya Naumi, ya wanita setengah baya itu lah yang memanggil Alana tadi.

"Iya, saya Alana. Tapi ibu tau saya dari mana ya? Maaf ya bu, seingat saya, saya gak kenal ibu." Ujar Alana sedikit tidak enak mengatakan nya.

Naumi menanggapi nya dengan senyuman tipis.

"Mantu idaman." Ujar nya di dalam hati.

"Perkenalkan, saya Naumi Arselia Zelius, camer kamu." Ujar Naumi memperkenalkan diri nya dengan senyuman yang melengkung di bibir nya seperti bulan sabit, walaupun wanita itu sudah berumur, tetapi paras cantik nya masih tetap ada.

Alana yang mendengar nya barusan kebingungan.

"Hah? Camer? Camer apaan anjirr, Dikira gue calon mantu nya apa? Kenal ae kagak." Ucap Alana di dalam hati nya bingung.

"M-maksud nya gimana ya bu?"

"Zelius." Satu kata keluar dari bibir Naumi yang membuat Alana membulat kan kedua mata nya terkejut.

"Njir kek kenal nih, sape yak?"

"Lah ANYINK!! Zelius kan nama keluarga besar nya Leo, jadi nih ibu-ibu emak nya tu manusia sarap? Pantesan njir lah baru ngeh gue, muka nya mirip sama Leo." Alana membatin dengan shock.

"Halloo? Kenapa Al?" Tanya Naumi sambil mengibaskan tangan nya di hadapan wajah Alana bermaksud menyadarkan perempuan itu dari lamunan nya.

"Ah, gak papa kok bu."

Grett!

Suara kursi yang di geret terdengar dari tempat Karel duduk, pemuda itu berdiri sambil menatap datar dua perempuan yang berbeda usia itu mengobrol.

"Gue pamit." Ucap Karel berpamitan.

Alana hanya menatap Karel dengan tatapan cengo nya.

"Singkat, padat, dan bangsat." Batin Alana berujar mencibir Karel.

"Boleh ibu duduk?" Tanya Naumi yang memecahkan keheningan setelah Karel pergi.

"Boleh-boleh, silahkan bu." Ucap Alana mempersilahkan Naumi untuk duduk satu meja dengan nya, dengan baik.

"Ibu.. Orang tua nya Leo?" Tanya Alana tanpa berbasa-basi.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang