7. Di kejar preman.

164 11 0
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

.
.
.
.
.
.
.

"Eh, eh ada apa ini kok ribut ribut? Pak Darma ada apa ini?" tanya Alana pada lelaki berkumis tebal itu.

Wajah yang tadinya masam dengan sedikit raut emosi kini berubah menjadi girang saat Alana datang.

"Alana, ini Nara dan teman teman nya mengambil mangga yang ada di depan rumah saya tanpa izin saya." Jelas pak Darma dengan senyum malu malu nya.

"Bener itu Nara?" tanya Alana pada Nara yang menatap pak Darma tidak suka.

"Iya." jawab bocah itu jujur.

"Ah maaf kan Nara ya pak, mungkin ini karena ia sangat menginginkan mangga, jadi dia berbuat nekat mengambil mangga bapak tanpa izin seperti itu." Tutur Alana tidak enak hati terhadap tetangga nya itu.

"Iya Alana tidak apa apa kok, saya tidak marah. Saya hanya menegur Nara saja, agar tidak mengambil barang orang tanpa izin." ucap Pak Darma yang menunjukan kharisma nya di depan Alana.

"Hilih tadi aja malah malah, gililan ada mama kayak ulet bulu!" cibir Nara terang-terangan tak suka.

Pak Darma berdecak pelan mendengar cibiran Nara.

"Kalau Nara dan teman teman nya meminta dengan baik-baik kepada saya, pasti saya izinkan, tetapi mereka mengambil mangga saya tanpa izin saya." Tutur duda tua itu lagi.

"Lah, pak? kan Nala kemalin sama temen temen-" belum selesai Nara berucap sudah di sela terlebih dahulu oleh Alana.

"Saya sangat tidak enak dengan bapak, biar saya ganti pak." ucap Alana, seraya mengambil uang di dompet nya, tetapi di cegah oleh pak Darma.

"Ah tidak apa apa Alana, saya maklum mereka kan masih anak anak. Jadi tidak usah di ganti saya ihklas kok." ucap pak Darma dengan nada mendayu nya.

Nara menatap lelaki duda itu dengan sinis, ingin rasanya ia menendang lelaki tua bangka ini tetapi apalah daya nya yang kecil mungil ini.

✣✣✣

"Nara kamu tau kan kesalahan kamu apa?" tanya Alana pada Nara sambil bersedekap dada.

"Iya Nala tau, Nala salah Nala pantas di hukum untuk kesalahan yang Nala pelbuat." ucap Nara dengan malas.

"Good, jadi mulai besok kamu gak boleh keluar rumah sampai 2 hari kedepan." Putus Alana, Nara sontak mendongak kan kepalanya menatap Alana ingin protes.

Alana yang tahu Nara ingin protes langsung berkata lagi. "Ettt! gak ada protes ya, gak ada juga tawar- menawar itu konsekuensi nya." Tutur Alana dengan tegas.

Nara mendengus pelan. "Iya maa, tapi masa Nala gak boleh kelual lumah.. Kelual di halaman lumah gak boleh?" tanya Nara.

"Kalau itu boleh, yang gak boleh itu kamu ketemu temen-temen kamu sampai 2 hari kedepan."

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang