19. Hobi baru Leo.

83 5 1
                                    

Wellcome...

Happy Reading

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
.
.
.
.
.
.
.

Semenjak 5 hari yang lalu, malam dimana Alana dan Nara datang kerumah Leo memberi brownies, Alana merasa lelaki itu menjadi sering mendekati nya, ah ralat mengganggu nya.

Seperti saat ini, ketenangan nya di pagi hari harus sirna karena permintaan aneh lelaki sinthink itu.

"Gak mau Leee, maksa banget sih!" ketus Alana menatap Leo jengkel.

"Masa lo gak mau tolongin gue, ayo lahh kali ini aja lo berbaik hati gitu nolongin gue" ujar Leo memelas.

"Ya masalah nya permintaan lo itu gak ngotak anjir!!" seru Alana kesal.

Gimana tidak kesal? Bayangkan saja, bangun tidur yang harus nya berleha-leha karena masuk kerja siang, harus musnah karena kedatangan tamu tidak di undang menggedor-gedor pintu rumah, mana masih pagi buta!

Dan ternyata permintaan tolong lelaki itu sangat lah di luar Naila, rasanya Alana ingin menjedotkan kepala lelaki itu agar hilang ingatan sekalian! Menyebalkan!

"Lo gedor-gedor pintu rumah gue di pagi hari yang bahkan matahari pun belum muncul, minta tolong ke gue nikahin lo jam tujuh pagi ini? Hello! Gila kali lo!" ujar Alana tak habis pikir dengan jalan pikiran Leo.

"Pliss lah kalau mau gangguin gue liat sikon dong! Jam segini ganggu orang lagi bobo syantik aja, mana gak masuk akal lagi permintaan lo itu, ngigo lo?!" dumel Alana kesal bin jengkel.

"Gak, gue gak ngigo! Gue sadar lahir batin kok, cuman gue tadi mimpi aja kalau lo gak nikahin gue di jam tujuh pagi ini, gue bakalan metong gara-gara kepentok dinding" ujar nya tak masuk akal sama sekali.

Hahaha lucu sekali!

"Terus? Lo percaya? Itu cuma kembang tidur, kek bocah aja lo percaya ama yang begituan, lagian mimpi lo itu aneh plus gak masuk akal anjir. Apa jangan-jangan modus lo ya?" tuding Alana memicingkan matanya curiga, menelisik Leo dari atas hingga bawah.

"Iya, mang ngapa?" tanya lelaki itu dengan santai nya.

"Lo?!"

Alana menunjuk wajah Leo murka. Enteng sekali dia berbicara, mana bertanya 'mang ngapa?' halal sekali dia di celupkan ke sungai Amazon.

"Pertanyaan lo gak ngotak, ya lo bayangin aja lo lagi tidur enak-enak, tiba-tiba ada yang gedor pintu rumah lo di PAGI BUTA! pas lo buka ternyata gue minta tolong yang gak masuk di akal sama sekali, menurut lo gimana??!" ujar Alana memekik menahan emosi yang sudah di ujung ubun-ubun.

"Kalau lo yang gedor-gedor rumah gue sih, gue ihklas-ihklas aja ngabulin permintaan aneh lo, sekalipun lo nyuruh masuk got gue jabanin" katanya dengan gaya sok cool, cih! Belum aja di iyain paling-paling gak berani.

"Lo yang aneh!" sambung Alana emosi.

"Lahh aneh apanya? gue ini udah kayak tipe-tipe suamiable banget asal lo tau! Pagi-pagi gini udah terpacak di depan rumah lo, di depan pintu nya lagi, belum di kamar lo aja. Efrot gue gak di hargai sama sekali sakitt!" ucap Leo dramatis dengan wajah di buat se-sedih mungkin, dan tangan nya yang meremat dada kirinya.

Hello Alana! {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang