The_Last_Vampire_Chapter 2

344 38 8
                                    

Masa lalu.........

Detak jantung Chan berdegup kencang saat sampai di halaman sekolah barunya di mana dirinya akan melanjutkan pendidikan. Pria muda berumur 17 tahunan itu menghela napas pelan sembari memegang tangan sang nenek.

"Jangan dipikirkan Chan, kau harus melanjutkan hidup mu. Belajarlah melupakannya" ucap wanita itu berusaha untuk mengusap rambut sang cucu yang masih dalam keadaan berduka.

Chan hanya mengangguk walaupun dalam hati kecilnya dirinya masih sangat sedih. Serigala mana pun akan merasa sedih saat matenya mati. Jujur jika bisa mengulang waktu Chan mungkin akan mengulangnya.

Jika saja dia tak mengundang pria manis itu ke rumahnya waktu itu maka kecelakaan tersebut tidak akan terjadi. Dua tahun terakhir ini rasa bersalah itu kian terus muncul membuat Chan tidak fokus.

"Di sini sekolahnya bagus, anak-anaknya sebagian besar adalah serigala seperti kita jadi kau jangan khawatir" ucap Chan. Pria itu perlahan menyunggingkan senyuman manisnya pada sang nenek.

Semua orang menatap Chan, dipikirannya bahwa itu disebabkan karena seragamnya yang berbeda. Karena mendadak Chan belum mendapatkan seragam sekolahnya yang baru.

Tatapan mereka bukan karena seragam yang berbeda namun, aura mendominasi darinya. Semua orang bisa merasakan aura Alpha dari serigala muda itu.

"Anak-anak kita kedatangan seorang siswa baru yang berasal dari kota. Ayo nak Perkenalkan diri mu" kata sang wali kelas. Chan menyunggingkan senyuman pada semua teman barunya. Melihat mereka tak ada rasa gugup dalam dirinya. Seperti biasa Chan merasa percaya diri.

"Hai. Aku Bang Chan, aku adalah seorang manusia serigala. Senang bertemu dengan kalian semuanya. Mohon kerjasamanya untuk satu tahun ke depan" kata Chan sembari membungkukan tubuhnya memberikan hormat pada mereka.

Semua orang bertepuk tangan dan tersenyum mendengar perkenalan teman  baru mereka. Chan tiba-tiba merasa pulih kembali, suasana baru ini membuat hatinya membaik.

"Baik, Chan bisa memilih tempat duduk yang kosong. Di depan sini ada satu dengan  Jung Jungkook dan di belakang ada juga yang kosong di samping Lee Minho" kata guru.

Pria yang bernama Jungkook melambai pada Chan mengisyaratkan pria itu untuk duduk dengan dirinya. Chan tersenyum sembari menatap ke belakang. Ada sebuah kursi kosong di belakang tepat di samping sesosok siswa.

Pria itu nampak menatap Chan dingin, kulitnya pucat dan matanya hitam legam. Tak hanya matanya rambutnya pun berwarna sangat gelap yang begitu kontras dengan warna kulitnya.

Dia duduk di sana sendirian seperti semua orang di kelas ini berusaha untuk menjauh darinya. Chan tiba-tiba tersenyum pada pria itu, namun tidak ada respon. Apa Minho ini adalah korban perundungan di sekolah?

"Chan kau akan duduk di mana sebelum pelajaran pertama kita mulai?" Tanya sang guru. Chan agak terkejut, kemudian berjalan melewati tempat duduk Jungkook. Kakinya melangkah ke tempat paling belakang duduk di samping Minho.

"Miss!! aku akan duduk di sini" kata Chan dengan senyumannya. Sang guru mengangguk perlahan dengan senyuman tipis. Jungkook nampak agak kesal karena Chan lebih memilih Minho daripada dirinya.

"Hai. Aku Bang Chan" kata Chan tersenyum pada teman sebangkunya. Minho dengan tatapan kaku hanya mengangguk sembari menerima jabatan tangan Chan.

Tubuh Chan sontak terkejut merasakan dinginnya suhu pada tangan mungil yang berada di genggamannya. Tatapan mata pria itu sangat mencolok seperti menusuk dirinya.

"Kau baik-baik saja kan Minho?" Tanya Chan dengan nada agak bergetar. Dua orang yang duduk di depan mereka menoleh ke belakang setelah mendengar apa yang Chan katakan.

"Chan jangan terkejut seperti itu, pria ini adalah vampir. Apa kau tidak bisa membedakannya?" Kata mereka berusaha untuk menggoda Chan. Pria itu melepaskan tangan Chan dan kembali menghadap ke depan pada guru.

"Ah begitu ya, aku belum pernah bertemu dengan vampir sebelumnya. Kau sangat keren Minho" kata Chan berusaha mengajaknya bicara. Minho diam saja tak merespon, pandangannya kini fokus pada guru yang mengajar.





_____






Jam istirahat adalah hal yang paling Minho benci dalam  hidupnya. Tubuh mungilnya sama sekali tidak bangun dari kursi miliknya. Perut Minho sangat lapar, dia ingin minum sekarang tapi jika dia mengeluarkan makanannya maka semua orang akan takut dan mengusirnya.

Sekolah ini sangat tidak ramah dengan vampir seperti dirinya. Setahu Minho diangkataannya hanya dia yang vampir. Namun ada satu juga vampir muda yang menjadi adik kelasnya. Dia bernama Lee Felix.

Minho lemas, dirinya berusaha mengalihkan semua rasa laparnya dengan mendengarkan lagu lewat headset sembari mengerjakan tugas rumah yang baru diberikan tadi.

Padahal Minho sudah minum darah sangat banyak tadi pagi sebelum berangkat sekolah. Tapu rasa hausnya sangat  menyiksa.

Apalagi saat ada orang yang duduk di sampingnya. Sudah sangat bagus dia duduk sendirian di belakang sini. Telinga Minho sakit karena mulut pria ini tidak bisa berhenti untuk bicara. Dia bertanya banyak hal yang tidak penting padanya.

"Minho apa kau tidak makan?" Tanya pria itu yang baru saja mungkin datang dari kantin. Minho seketika menutup hidungnya. Dia sangat tidak tahan dengan aroma para manusia serigala. Aromanya seperti seekor anjing.

"Tidak" jawab Minho singkat, padat dan jelas. Chan tersenyum kemudian melihat ke arah buku yang Minho tengah tulis sekarang.

"Wow kau membuat tugas rumah di sekolah? Rajin sekali" ucap Chan terkejut. Minho berusaha diam tak terpancing dengan apa yang Chan katakan. Jujur dia malas sekali mengobrol.

"Apa aku membuat mu merasa tidak nyaman?" Tanya Chan tiba-tiba. Minho menelan ludah, dia saat ini terlihat seperti orang jahat. Chan terlalu ekstrovert bagi orang yang sangat introvert seperti dirinya.

"Ya. Jika itu mengganggu mu kau bisa pindah ke depan" kata Minho dingin. Chan terlihat terkejut mendengarnya. Rasa kecewa muncul, padahal Chan ingin lebih mengenali Minho yang sangat unik baginya.

"Chan ayo ke sini, lebih baik duduk dengan ku daripada dengan mayat hidup itu. Dia memang tidak bisa berhenti sombong. Apa dia kira sekarang masih zaman purba di mana vampir berkuasa?" Ucap Jungkook.

Chan melihat Minho diam saja tak menjawab seperti tidak acuh. Jika Chan jadi Minho pasti dia sudah sangat sedih mendengar ucapan dari mereka.

"Tidak. Tidak. Aku akan duduk di sini" kata Chan pada mereka dengan sumbringah.


Ketika jam pulang tiba, Minho bergegas pulang. Karena menjadi seorang vampir membuat jalan Minho sangat cepat. Tangannya memegang tenggorokannya yang sangat kehausan. Saat sampai di rumah Minho akan minum semua stok darah miliknya.

Ketika akan keluar dari halaman sekolah, Minho tiba-tiba dicegat oleh serigala menyebalkan itu. Bang Chan dia berdiri di depan gerbang berusaha menghentikan Minho.

"Aiss apa mau mu?" Tanya Minho ketus. Chan menatap Minho dengan wajah sedih. Jujur melihatnya membuat Minho kesal, dia paling tidak suka dikasihani.










TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE LAST VAMPIRE [ Banginho ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang