"Minho aku minta maaf ya, karena aku mereka jadi berbicara buruk pada mu" kata Chan berkaca-kaca. Apa ini? Kenapa ada pria yang menangis seperti ini. Cengeng sekali menurut Minho.
"Tidak penting, lebih baik kau pergi dari hadapan ku" kata Minho berusaha menerobos. Chan agak kewalahan, dia pun kini berusaha mengejar Minho yang larinya secepat kilat. Rumah Minho tak jauh dari sekolah, cuma sekitar 1 kilometer saja. Oleh karena itu dia tak pernah naik bis. Dia hanya jalan kaki saja.
Rumah besar dan mewah yang sangat berbeda dari rumah di sekitarnya. Auranya sangat gelap dan suram menggambarkan para kaum vampir.
"M...minho" ucap pria itu sembari memegang tangan si manis. Minho terkejut melihat Chan ada di sampingnya dengan napas tidak beraturan.
"Lari mu sangat cepat" ucap Chan. Minho jujur kasal sekali, kenapa dia berani mengikutinya.
Karena jengkel dan juga lapar, Minho langsung mendorong Chan hingga tubuh sang serigala terjatuh.
"Pergi sana!! Menjauh dari ku" kata Minho marah sampai kedua taring dan manik matanya berubah warna menjadi ungu. Chan menelan ludah takut, namun dalam sekejap Minho kembali mendapatkan kesadarannya. Pria manis itu kemudian mendorong pintu gerbang lalu berlari masuk ke dalam.
"Dia sangat cantik" gumam Chan sembari memegang dadanya. Apa ini? Padahal wajah Minho tadi sangat menyeramkan tapi terlihat cantik menurut Chan. Iris mata berwarna ungu menyala itu sangat unik.
"Hai! Bang Chan sudahlah" ucap Chan dengan sebuah pukulan di pipinya. Chan menatap sekilas rumah besar itu lalu pergi dari sana.
_____
Chan memegang sebuah jus di tangannya. Sebenarnya bukan jus tapi ini adalah darah yang biasanya para vampir minum. Setelah menceritakan semuanya pada nenek perihal punya teman seorang vampir, wanita itu memberikan Chan benda ini.
"Dia pasti malu jika minum darah di depan umum"
Kalimat itu seperti sangat benar terjadi. Mungkin hal itu yang menyebabkan Minho tidak pernah istirahat. Dia mungkin malu pada semua orang yang mayoritas adalah manusia serigala.
Dengan sumbringah dirinya kini berjalan menuju ke arah kelas. Chan berencana untuk meminta maaf pada Minho perihal hal tidak senonoh yang dia lakukan kemarin. Dia sudah menyiapkan kata-kata permintaan maaf pada sang vampir cantik.
Dia akan berusaha untuk akrab dengan pria manis itu. Mungkin dengan itu akan membuat Minho tidak kesepian lagi. Saat lewat di lorong kamar mandi, Chan mendengar suara keributan dari dalam sana.
"Hai! Jangan terlalu sombong kau ya! Kau hanya minoritas di sini"
Chan menaikan salah satu alisnya, sepertinya itu adalah suara dari Jungkook. Perlahan Chan mendekat agar dapat menguping pembicaraan. Sebuah pukulan terdengar dari dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST VAMPIRE [ Banginho ]
FanficSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR!!! Hidup menjadi seorang vampir di kota ini sangat sulit bagi Minho. Semakin lama aturan-aturan tentang vampir kian berubah. Selama masih hidup Minho berusaha untuk cuek dan membiarkannya saja. Namun, semua beru...