You're the type of boy
I waited for~Who are you
♡ ♡ ♡
Harsya akhirnya menutup halaman terakhir komiknya. Seperti biasa saat jam-jam lengah dirinya tidak berada di kelas. Selain perpustakaan ternyata rooftop sekolah juga sepi dan cocok untuk tempatnya menyendiri
" Woy anak baru!!"
Mendengar teriakan di ujung sana membuat harsya berbalik. Tepat di dekat pintu ada seseorang yang pernah ia lihat sedang membully seseorang di kamar mandi. " Bolos lo?" tanya andy
Harsya kembali membalikkan badan tak menghiraukan itu. Tak lama harsya merasakan orang itu telah disampingnya mau tak mau dirinya menoleh
" Gue kakak kelas lo. Sopan kah ada orang nyapa ga dibales" ungkap andy memaksa harsya membalas perkataannya setidaknya membalas perkenalan
" Asal lo tau gue dari tadi ngikutin lo "
Harsya menyerngit heran tak juga mengerti apa yang dimaksud kakak kelas nya yang banyak bicara itu. " Apa mau lo? " singkat harsya to the point
Dilihatnya andy tertawa pelan mendengar itu " Bocah pinter, banyak sih yang harus diomongin terutama saat cewek-cewek otama berpaling ke lo semua" ungkap andy sambil memasukkan kedua tangan nya ke saku celana
" Gue ga peduli itu"
" Ck hahha hidup lo bosenin ya. Tapi lo harus tau depan lo ini siapa!"
" Gue ini ketua geng tigre dan sekarang gue mau kenalan sama anak tenar kek lo" tambah andy dengan nada mengejek
Harsya masih menatap pemandangan dari atas atap dirinya enggan meladeni orang di depannya " Udah ngomong nya? gue mau cabut"
Kali ini andy tak membalas lagi ucapan harsya dan membiarkan harsya pergi dari rooftop dengan muka yang masam
" Lo masih gue pantau"
• • •
(Wilona POV)
@Ips 1
" Akh ini kok ga ada jawaban nya?"
" Udah?" tanya Laras mengecek pekerjaan ku yang sedari tadi yang tidak ada ujungnya. Kulihat laras melihat jawaban ku lalu memijat kening nya pelan
" Haduh wil gue udah bilang berkali-kali yang ini dicari dulu " ujar laras sambil menunjuk cara yang ia maksud. Aku hanya ber-oh ria dibuatnya. Kalo begini paham tapi nanti kalo ditinggal dengan keadaan beda soal pasti dirinya akan kebingungan lagi.
Akhirnya aku kembali dengan soal selanjutnya yang mana beda jenisnya lagi " Arghh nyerah!! gue pingin pindah kelas aja" ucapku frustasi sambil menyenderkan punggung di sandaran kursi
" Lo mau kemana? Kelas harsya? yang ada lo dimakan mtk setiap harinya" ucap laras mengingat kan ku dimana mtknya kelas ipa lebih menyeramkan. Aku memejamkan mata lalu menggeleng cepat " Ga ga mau gue, gue harus cari guru baru aja laras mah marah-marah terus kalo ngajarin " dengusku lalu meninggalkan laras yang masih bengong itu.
" Mau cari guru kemana dia?"
Aku sudah sampai di kelas ipa satu dimana kelas masih lumayan tertib karena sebagian masih melanjutkan tugas fisika. Aku menajamkan penglihatanku ke arah meja belakang sana. Si harsya dibelakang sana sedang membereskan alat tulis nya yang menandakan dirinya sudah beres mengerjakan soal.