♡ ♡ ♡
" Hiks wilo bodoh wilo bodoh"
Suara isakan dan hantaman kecil terdengar sedari tadi membuat seluruh pengunjung beserta polisi bertanya-tanya. Siapa yang malam-malam gini nangis dengan keadaan seperti ini
" Nona jangan kira kami tertipu sama drama mu itu" ucap polisi bernama Supri itu. Melihat muka garang bapak di depanya ini malah membuat wilo tambah jengkel.
" Pak saya dah bilang saya habis dihipnotis di taman kota terus heels saya copot di tengah jalan" jelas wilo berusaha meyakinkan polisi-polisi di depannya bahwa dirinya tidak berbohong
" Jadi ktp gak ada, penampilan aneh, wajah nona pun gajelas sekarang riasannya luntur dimana-mana. Akuilah nona ini pasti masih dibawah umur habis ke club terus mabuk"
" EH SEMBARANGAN AJA KALO NGOMONG!! ASAL TAU YA PAK BAPAK SAYA TUH MENT-" wilo reflek menggantung ucapan nya mulutnya baru saja hampir malu-maluin nama papanya sendiri. Gimana kalo papanya viral jelek gara-gara dia
" Hmm? Apa? bapak mu tadi ment apa?" tanya polisi itu lagi
Bjir di otak wilo sekarang muter-muter mencari apa plesetan lainnya mentri " Ment- mentari" jawab wilo akhinya yang langsung mengundang gelak tawa para bapak-bapak polisi di depan nya
" Sales mentari kah maksudnya?"
" Apa dah ganti ooredo to pri hahahahahah"
Rasanya darah wilo sudah sampai ubun-ubun kepalanya. Dirinya nyesel habis bingung jalan terus kecopetan kesini, dikiranya biar aman malah diketawain. Mau ngamuk ya tapi ada borgol di depan mata
" Arghh apasihh!!!"
" Aduh capek ketawa, udah pulangin aja pri kasian dia udah teler" ucap polisi yang berada di samping pak supri
" Udah malem ya nak. Kasian papa mentari mu itu. Hafal nomer nya? Sini biar kami bantu telpon"
" Hah? Nomer? nomer papa?" Wilo memukul kepalanya lagi di keadaan seperti ini dirinya malah lupa nomer papa bahkan mamanya. " Saya lupa pak" lirih wilo
" Waduh susah ini, nomer telpon rumah? atau teman kalo mungkin"
Wilona seketika berbinar ia kembali mengulang nomer yang sering ia eja di dalam kepalanya. Ia baru sadar ternyata hafal nomer itu. Nomer harsya sudah melekat dan sangat mudah dihafal di kepala nya entah kenapa
Setelah mengeja nomer harsya dengan sigap wilona menunggu panggilan polisi itu diangkat oleh pangeran penyelamat nya.
• • •
Harsya yang amat terkejut ketika mendapatkan telpon yang tak ia sangka ternyata dari kepolisian pusat. Karena dia tidak tau apa yang terjadi terhadap wilona dirinya memutuskan untuk membawa mobil nya. Kini di depan nya sudah ada sosok wilona yang keluar dari kantor polisi dengan keadaan mata yang sembab dan bisa terbilang cukup kacau
" Lain kali jaga pacarnya ya mas" ungkap pak polisi itu ke harsya. Harsya mengangguk dan berpamitan dengan sopan yang membuat polisi tadi langsung percaya dibuatnya. Bahkan wilona sampai tercengang sejenak dengan perubahan sikap polisi tadi