My Heroin

24 2 0
                                    

♡ ♡ ♡

Sore ini, suasana rumah Wilona begitu tenang. Hanya ada Dodo yang sedang sibuk dengan gamenya di kamarnya, sementara Wilona dan Harsya duduk berhadapan di ruang tamu.

Wilona sedang serius mempelajari buku bahasa Jepang, sesuatu yang kini menjadi kesukaannya. Sejak pacar nya adalah orang Jepang asli, wilona tiba-tiba punya ketertarikan untuk belajar. Sebenarnya, dia sangat suka mendengarkan Harsya berbicara dalam bahasa Jepang. Suaranya yang dalam, dengan aksen yang natural, membuat Wilona tak bisa berhenti memikirkan betapa indahnya bunyi bahasa itu.

"Ah aku inget ada kalimat yang mau aku kasi tau ke kamu" kata wilo tiba-tiba ingin menyampaikan sesuatu dengan penuh antusias.

" Hmm? Nani?" kata harsya, menatap wilona dengan rasa penasaran.

Dengan wajah penuh keyakinan, Wilona berkata, "Kimi to kekkon shitai."

Sekejap, Harsya terdiam. Ekspresi di wajahnya berubah drastis, dari tenang menjadi kaget, lalu berubah menjadi senyum yang menahan tawa. Dia menatap Wilona dengan tatapan gemas, seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.

"Hey..." Harsya menahan tawanya dan akhirnya tak bisa lagi menahan diri untuk tertawa pelan. "Kamu tahu itu artinya apa?"

Wilona mengernyitkan kening, bingung melihat respon kekasihnya. "Bukannya itu 'Aku suka kamu'?" tanyanya polos.

Harsya menggeleng sambil tertawa kecil. "Itu artinya 'Aku ingin menikah denganmu.'"

Wilona langsung membelalakkan mata, wajahnya memerah seketika. Dia semalaman pede udah menghafal itu tapi malah salah "Apa! T-tapi Javier bilang itu artinya 'Aku suka kamu!'"

Harsya tambah tersenyum lebar mendengar itu ternyata wilona dikerjain javier. Harsya kini tak kuasa menahan gemas. "Keknya dia sengaja njebak kamu. 'Aku suka kamu' dalam bahasa Jepang yang benar itu 'Daisuki' bukan yang tadi kamu bilang."

Wajah Wilona semakin memerah. "Aduh!" katanya, merasa malu luar biasa. "Kenapa gue percaya aja sama tu orang..."

Melihat Wilona yang tampak bingung dan malu, Harsya merasa gemas. Ia mengangkat tangannya, dengan lembut mengelus pucuk rambut halus wilona. "Gausah khawatir kalo kamu benar-benar mau bilang itu suatu hari nanti... aku mungkin ga akan nolak" lanjut harsya dalam bahasa Jakarta aksen Jepang nya, kali ini dengan nada bercanda.

Wajah Wilona semakin merah mendengar ucapan Harsya, tapi kali ini dia tak bisa menahan senyuman. Perasaan hangat itu kini mengalir dalam dadanya.

Harsya, yang tampak menikmati momen ini, tersenyum lagi, matanya terus menatap Wilona dengan lembut. "Tapi jangan lagi percaya sama Javier soal Jepang maupun tentang aku ya" katanya sambil tertawa ringan. "Kalau ada yang mau ditanya, tanya ke aku aja. Aku kan pacar kamu"

" Harsya udah aku ga kuat"

Di sisi lain, Dodo yang tadi tak tahu apa-apa tentang percakapan mereka, kini malah asyik menguping. Mulutnya kini maju ke depan menirukan apa yang kakaknya dan pacar kakaknya barusan " Ew heran gue, pacaran kok dirumah gue"

• • •

@Otama

Siang ini, sekolah berjalan seperti biasa. Kantin sekolah kini sudah penuh dengan tawa dan canda, terutama dari meja tempat Juneo salsa and the geng duduk bersama. Suasana hangat dengan obrolan yang ringan namun penuh makna. Salsa tak bisa menahan senyumnya ketika melihat bagaimana Juneo, dengan penuh perhatiannya mengambilkan makanan untuknya. Sifat gentleman Juneo membuat hatinya tersentuh. Ia kagum dengan cara nya memperlakukan dirinya, sangat berbeda dari kesan Tuan muda manja yang sempat didengar dari teman-temannya dulu.

Robers (my chupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang