dreams come true

54 9 1
                                    

Aku akan selalu membuatnya
menjadi kenyataan

~Navillera

♡ ♡ ♡

(Harsya pov)

Malam ini mama menyuruhku mengajari wilona karena ada pekerjaan rumahnya yang harus dikumpulkan besok pagi. Tidak hanya itu bahkan sebelum itu mama nya memaksanya untuk mengirim jadwal les ke wilona alhasil sekarang aku terpaksa menyimpan nomer wilona

" Ckk gue udah ngasih tau rumusnya" ucapku frustasi karena gadis di depan nya ini masih tidak selesai-selesai mengerjakan satu soal

" Hiks ini susah, gue loncati aja ya sya"

" GAK!! Lo udah loncat berapa kali itu"

Kulihat wilona menekuk bibirnya kebawah seperti mau merengek. Dibandingkan wajah nya di awal tadi dia amatlah semangat tapi lihatlah sekarang " Lo nangis?"

Wilona sontak menggeleng sambil menyangga kepalanya supaya tidak jatuh ke bangku " Ternyata lebih enak les di miss wendy ya" jujur wilona seperti ingin menangis dan ngadu ke mama nya

Aku tersenyum jahil mendengar keluhan nya. Akhirnya gadis ini menyerah, anak ini pasti mengira les bersama ku bakal nyantai-nyantai aja " Oke mau berhenti?" tawar ku dan hendak berdiri tetapi tertahan karena wilona dengan cepat meraih tangan ku untuk kembali duduk

" Jangan wilo suka kok diajarin harsya. Tolongin wilo ngerjain pr please" mohon wilo

Melihat si wilona yang ternyata tidak menyerah membuat ku kembali mengambil penghapus nya dan mencontohkan soal yang sebenarnya mudah itu. Hingga tak terasa sudah setengah jam-an wilona bergelut dengan pr nya. Walaupun sudah selesai kini dia masih menatap kertas hvs kosong dibalik tempat hitungan nya

" Ini apa?" bingung nya

" Besok sore itu semua harus selesai!!" ujar ku sambil memasang wajah seserius mungkin yang ku bisa. Aku telah memberikan tiga butir soal lagi untuk belajar nya dirumah. Semua ini kulakukan dengan sengaja

Kulihat wilona mengedipkan mata nya berkali-kali seperti akan menyerah dalam satu kali lihat " Yah pr nya wilo gajadi berkurang dong" ungkap wilo

" Oh jadi gamau"

" No no!! Mau kok wilo mau. Nambah sekalian gapapa" ucap wilo yang membuat ku kehabisan kata-kata lagi dengan kelakuannya. Lagi-lagi gadis ini tidak menyerah dengan perlakuan dingin ku kepada nya. Aku menghela nafas sejenak memikirkan apa yang harus ku katakan sekarang " Hmm segitu aja cukup" balasku yang membuat wilona tersenyum senang

" Makasih ya sya"

" Hmm"

" Udah selesai?" tanya mama yang tiba-tiba datang dengan membawa kunci dengan gantungan yang nampak tak asing di mata ku

" Iya tante, ini wilo mau pulang" ungkap wilo sambil berdiri memberi salam ke mama

" Wilo dijemput papa mu kah?" tanya mama lagi sambil merapikan baju yang wilo kenakan

" Oh nggak tante, papa wilo sedang gak ada di rumah " jawab wilo sembari memangku tas pink nya. Dia kembali memeriksa handphone nya yang ternyata sedang lowbat

" Dianter harsya mau ya? Sya anter wilo gih deket kok rumahnya" perintah mama yang menyuruh ku untuk mengantar si wilona. Bahkan aku dan wilona pun belum menjawab pertanyaan nya eh mama udah ngegas aja

Robers (my chupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang