Remaja

41 5 0
                                    

♡ ♡ ♡

Siang itu, kantin sekolah kembali ramai dengan siswa-siswa yang menikmati makan siang. Di salah satu meja, Wilona duduk bersama Yasmin, Laras, dan Salsa. Mereka baru saja selesai memilih makanan, dan Wilona akhirnya mendapatkan semangkuk bakso Bu Sri favoritnya. Namun kali ini, suasananya berbeda. Meskipun akhirnya bisa makan bakso, hati Wilona masih terasa sedikit berat setelah kekalahannya di lomba fashion show kemarin

"Lo tuh, dari kemarin menderita gara-gara nggak bisa makan bakso Bu Sri. Sekarang kan udah bisa, ayo senyum dong" canda Yasmin sambil menggoyangkan sendok di depan wajah Wilona

Wilona tersenyum kecil, tapi senyum itu tidak sepenuhnya menyembunyikan kekecewaannya. "Iya, gue udah bisa makan bakso lagi, tapi rasanya masih beda aja. Entah kenapa gue masih kepikiran" jawabnya sambil mengaduk-aduk baksonya " Andai aja gue lebih rajin latihan modeling-"

"Yaelah, Wilo. Semua orang tahu lo tampil keren banget di lomba itu. Lagipula meskipun lo kalah lo tetep primadona otama sih" tambah Salsa sambil menyeruput minumannya

Laras, yang sedari tadi hanya diam sambil mengunyah, tiba-tiba menurunkan sendoknya. Ekspresinya serius, seperti ingin mengatakan sesuatu yang penting. "Eh, ngomong-ngomong soal lomba kemarin, gue punya info soal sponsor mereka nih."

Yasmin dan Salsa langsung menoleh, sementara Wilona mengangkat alisnya, penasaran. "Info apa?" tanya Wilona, sedikit heran dengan nada serius Laras

Laras menunduk sedikit, memastikan bahwa mereka hanya didengar oleh teman-temannya saja. " Ekhem Jadi, gue baru dapet kabar... ternyata lomba fashion show kemarin itu sponsornya dari perusahaan papa nya kak Andy"

Wilona tercengang. "Perusahaan kak Andy? Maksudnya, Andy yang satu sekolah sama kita itu?"

Laras mengangguk. "Iya. Perusahaan itu yang jadi sponsor utama lomba kemarin. Dan lebih anehnya lagi, gue tanya ke cp-nya tapi ga ada keterangan lanjut. Mangkanya wil! bahkan orang-orang juga heran kenapa lo kok jadi juara tambahan"

Yasmin yang biasanya ceria langsung mendadak serius. "Maksud lo, kak andy sengaja bikin Wilona kalah? Karena ada hubungan sama sponsor? Sialan kalo bener!!! Salah wilona apa coba?!"

"Kayaknya sih gitu," jawab Laras sambil menatap Wilona. "Gue sih nggak tahu pasti detailnya gimana, tapi ini tuh sengaja banget bikin lo kalah wil."

Wilona terdiam, mencoba mencerna informasi yang baru saja disampaikan oleh Laras. Satu per satu kejadian di lomba itu mulai masuk akal. Briefing yang kacau, tekanan yang ia rasakan di atas panggung, dan juri yang lama untuk mengumumkan pemenang... semua itu mungkin bukan kebetulan.

"Jadi, kemarin ini... mereka main kotor?" Wilona berbisik pelan, masih shock dengan kenyataan itu.

Salsa mengangguk. "Iya, Wil. Kayaknya dia sengaja ngelakuin ini ga sih"

Yasmin meletakkan tangannya di bahu Wilona. "Lo nggak sendiri, Wil. Kita semua ada di sini buat lo. Kalau bener kak andy dan papanya sengaja ngelakuin itu, kita harus cari cara buat ngungkapin mereka"

Wilona tersenyum lemah, tapi ada tekad yang mulai tumbuh di matanya. Dirinya emang punya salah apa di mata kak andy sampai-sampai kak andy melakukan hal menjijikan seperti ini. Sekarang meskipun bakso Bu Sri di hadapannya, kini terasa pahit karena kekecewaan yang belum hilang. Mereka mungkin sudah menjatuhkannya sekali, tapi Wilona tahu dia tak akan menyerah begitu saja.

Robers (my chupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang