Semu

37 6 0
                                    

Aku sangat menyukainya, tapi aku nggak pernah tau bagaimana perasaan nya


♡ ♡ ♡

Wilona menatap seseorang yang sudah membuatnya tergila-gila ini, kini pangeran nya kembali mengantarnya sampai depan rumahnya. Setelah les, ia diantar pulang oleh Harsya. Apa yang terjadi hari ini entah atas kemauannya harsya sendiri atau bagaimana. Lagi-lagi, apakah saatnya ia boleh merasa geer?

Dipikir-pikir, ia sudah menyatakan perasaannya secara terang-terangan. Di otaknya kini ada kebingungan tentang kelanjutannya mau gimana, Apa sekarang gue cium aja kali ya?

" Mau masuk?"

" Hmm?"

" Sepertinya di dalam ada Mama Papa, tapi kalau lo langsung pulang juga gapapa. Nanti gue bantu salamin ke Mama gue kok, jadi lo tenang aja," ungkap Wilo panjang lebar, sementara Harsya hanya menanggapi dengan dehaman

" Gue-"

Ceklekk

Pintu tiba-tiba terbuka memperlihatkan pak tiyo dengan pakaian rapinya. " Papa" kaget wilo melihat papanya yang muncul tiba-tiba

" Selamat malam om " sapa Harsya sambil membungkukkan badan dengan sopan. " Kamu si harsya itu kan?" tanya pak tiyo

" Iya om, saya harsya "

" Oh ternyata kamu ya, yang sudah nyuri hati anak saya"

" G-gimana om?"

" PAPAAAA!!!"

• • •

" Mentang-mentang berhasil, eh lupa sama yang jomblangin"

Javier tertawa mendengar ucapan Riki barusan. Sudah lama ia tidak ngopi dan bersantai seperti ini dengan sobat harrods nya ini. " Sotoy lu, gue sibuk kumpul sama geng gue"

" Gila sih, langsung naklukin si kutu buku itu" ungkap riki merasa sedikit terkejut

" Hadeh ngaku aja lu payah, skill lo ga ada apa-apanya sama gue" kata javier dengan nada sombongnya

Mendengar itu Riki memutar bola matanya. Teman nya itu mulai lagi dengan kebiasaan nya " Kali ini gue akuin" jawab riki

" Tapi setelah gue liat lo kan sahabatan sama si harsya, gue keknya tau kenapa lo bisa naklukin tu cewek" tambah Riki

Javier terlihat memikirkan hal itu. Iya juga, baru sekarang ia menyadari bahwa Riki juga pernah mencoba mendekati Harsya, tapi tidak ada hasil.
"Pake pelet apasih lo?" tanya Riki.

"Haha, pelet apaan. Gini ki, lo harus jadi matahari buat orang-orang dingin kek mereka. Percaya deh, apa kata guru lo ini" jawab Javier sambil tertawa.

"Najis lo!" balas Riki.

"Hahahaha"

"Terus gimana, bro? Abis lo deketin, terus dikemanain? Lo ini serius ga sih? Bingung gue liatnya."

Sial! Itu sebenarnya adalah pertanyaan yang Javier hindari saat ini. Dia sendiri juga bingung dengan perasaannya. Menjalin hubungan yang bukan murni niatnya sendiri ini adalah kali pertama ia melakukannya.
"Entahlah," jawab Javier akhirnya.

Robers (my chupid)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang