- Bab 12 -

25 17 2
                                    

Happy Reading

Bel tanda masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu, anak-anak kelas 11 IPA 2 sedang membereskan alat makan mereka masing-masing. Tidak lupa untuk mengembalikan kursi dan meja ke tempat semula.

Bulan, Ayudisa, Raya dan beberapa anak perempuan lainnya mendapatkan tugas untuk menyapu tempat mereka makan. Sedangkan anak laki-laki mendapatkan tugas untuk mengembalikan posisi meja dan juga kursi.

“Bulan, ucapin terimakasih ke Bunda untuk cemilan dan juga minumannya,” ujar Alfareza kepada Bulan setelah membereskan kelas.

“Oke Eza, nanti Bulan bilangin Bunda ya. Kapan-kapan kita makan bareng kaya gini lagi ya,” seru Bulan dengan wajah yang bersemangat.

Wajah bersemangat milik Bulan yang mampu membuat orang-orang di sekitarnya ikut merasakan kebahagiaan, memang pada dasarnya Bulan adalah anak yang positif vibes.

“Boleh, atau gini aja, kita bikin agenda makan bersama setiap 1 minggu sekali tuh gimana menurut kalian ?” tanya Ravi kepada teman-temannya.

“Wih boleh tuh,” seru Zeina.

Mereka akhirnya menyetujui saran dari Ravi, mereka akan mengadakan acara makan-makan bersama di kelas. Jika di tanya mengapa di dalam kelas, mengapa tidak di ruangan, maka jawaban mereka simpel.

‘Selagi ada yang murah dan mudah mengapa harus menuju ke arah tempat yang ribet dan mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk sekali pertemuan,’

Mungkin bagi orang-orang, uang anak sekolah mereka itu banyak dan tidak akan habis, tapi di mata anak kelas 11 IPA 2, uang itu sangat berharga.

Semuanya memang dapat di beli dengan uang, namun mereka tidak dapat membeli sebuah kebahagiaan dengan selembar kertas berwarna. Sekalipun nominalnya besar tetap saja, sebuah kebahagiaan tidak akan ada artinya jika di nilai degan sebuah lembaran kertas berwarna.

Murid-murid kelas 11 IPA 2 kini sudah menempati tempat duduk mereka masing-masing. Guru yang akan mengajar mereka di jam ini sudah datang. Mereka sudah bersiap-siap dengan alat tempur mereka. Yaitu, bolpoin, spidol, tipe-x, pensil, penggaris, dan juga penghapus.

Pelajar di mulai dengan sangat tenang, tidak ada suara bising yang terdengar dari anak-anak kelas 11 IPA 2. Mereka anteng mendengarkan penjelasan dari sang Guru, dan tidak lupa untuk mencatatkan sebagian besar penjelasan yang begitu penting bagi mereka semua, mereka mencatat sambil sesekali bertahan apapun.

❀❀❀

Haii semua, selamat membaca
cerita ke tiga ku, semoga kalian
menyukai ceritaku yang ini yaa!!

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow.
Karena dukungan kalianlah yang mampu
membuat aku semangat untuk menulis.

Informasi terkait updatenya ada
di ig aku ya, @mymoochies_
Jangan lupa mampir ya.

A Photographer's Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang