- Bab 4 -

30 22 2
                                    

Happy Reading

Bulan menatap tajam ke arah Dirga, dirinya sudah muak di ejek oleh Dirga. Dirinya bukan anak kecil, dirinya memang pendek, pendek bukan sebuah kelainan.

“Kak Dirga pernah mikir ga sih kalo ngomong, kak Dirga bilang anak kecil, pendek, bocah ke aku apa kakak ga pernah mikir gimana kalo aku sakit hati sama perkataan kakak ?” tanya Bulan dengan emosi yang menggebu-gebu.

Bulan hany sedang tidak menginginkan sebuah ejekan, dirinya merasa kesal lantaran satu tik dengan Dirga, dan juga omongan Dirga yang tidak pernah dapat di jaga.

“Kakak tuh kalo ngomong langsung ceplos tanpa mikirin lawan bicara kakak gimana perasaannya. Kakak selalu mementingkan perasaan kakak, perasaan senang ketika kakak mengejek orang sekitar kakak, mending sekarang kakak pikir deh, gimana kalo kakak di posisi mereka." Bulan berjalan lurus entah kemana, ia terlihat sedang emosi kepada Dirga.

Dirga hanya mampu terdiam kaku di tempatnya, masih dengan perasaan kalut. Ia tidak tahu jika ia menjahili Bulan akan membuat hubungan mereka renggang.

Dirga menyusuli Bulan, ia berniat ingin meminta maaf atas perbuatannya yang mampu membuat Bukan sakit hati. Dirga memang selalu membuat Bulan merasa kesal karena ejekannya.

Dirga berjalan menyusuri lorong demi lorong untuk mencari keberadaan dari seorang Bulan. Bulan nampak menghilang seperti langitnya yang telah berubah, yang semula di sinari oleh seorang Bulan kini terganti karena di sinari oleh Matahari.

Bulan kemana sih, dia ngambek beneran ini apa cuma mau ngetes gue doang si, aelah ribet banget itu bocah.

Di sisi lain, terlihat seorang gadis cantik dengan surai hitam legam sedang terduduk santai di sebuah rooftop. Duduk manis sambil menikmati semilir angin siang, membuat gadis cantik itu memejamkan matanya.

Mata itu tertutup rapat, ia adalah Bulan, gadis yang sedang di cari oleh seorang Dirga. Ia memejamkan mata untuk sejenak karena mengingat perkataannya Dirga kepada dirinya sendiri yang membuat dirinya sakit hati.

Mati-matian Bulan berusaha untuk tidak memakai kepada Dirga. Karena, ketika Bulan membalas Dirga sama dengan ejekan maka akan membuat Bulan terlihat sama saja dengan Dirga.

“Kemana  coba itu anak, ko cepet banget ngilangnya," keluh Dirga kepada dirinya sendiri. Banyak keluhan yang ia dapatkan dari para teman-temannya.

“Apa di rooftof kali, ah gue cek dulu,“


❀❀❀

Haii semua, selamat membaca
cerita ke tiga ku, semoga kalian
menyukai ceritaku yang ini yaa!!

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow.
Karena dukungan kalianlah yang mampu
membuat aku semangat untuk menulis.

Informasi terkait updatenya ada
di ig aku ya, @mymoochies_
Jangan lupa mampir ya.

A Photographer's Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang