- Bab 24 -

2 1 0
                                    

Happy Reading

Bulan dan Laura seolah tuli dengan apa yang sedang siswa-siswi bicarakan. Mereka tidak peduli dengan sekitar, mereka hanya akan memfokuskan diri pada tugasnya tanpa menghiraukan topik tersebut.

Aku jadi kepikiran tentang omongan siswi tadi, apa bener Kak Dirga itu udah jadian sama Zea, kalo memang sudah jadian kenapa dia nyatain perasaannya ke Aku 1 minggu yang lalu.

Bulan mulai memfokuskan diri untuk mensetting sebuah kamera. Kamera yang sudah di claim sebagai kamera miliknya. Jika di tanya mengapa demikian, jawabannya cukup mudah, karena sedari awal Bulan sudah memegang kamera yang sekarang ia gunakan.

Saat upacaran di mulai, kamera yang di gunakan oleh Bulan sudah dalam posisi siap mengambil gambar mereka semua. Tidak ada yang gagal pada hasil gambar yang si ambil oleh seorang Bulan Natasya, si fotografer yang sudah mulai di kenal.

Upacara dilaksanakan dengan baik dan senyap, dengan cuaca yang mendukung tidak panas dan juga tidak dingin. Setelah waktu menunjukkan pukul 08.10 WIB, upacara bendera telah selesai di laksanakan.

Bulan dan Laura kembali menuruni tangga dengan bersama, mereka akan kembali ke ruangan untuk sekedar beristirahat sejenak dan menaruh kamera yang telah mereka gunakan.

❀❀❀

Laura kini telah kembali ke kelasnya untuk mengikuti pembelajaran seperti biasa, namun, berbeda dengan Bulan. Ia kini justru sedang di tahan oleh Dirga untuk berdiam diri terlebih dahulu.

“Apalagi sih Kak ? ” tanya Bulan dengan kesal.

“Tunggu sebentar, Kakak mau ngomong sama kamu, ” ujar Dirga.

“Mau ngomongin apalagi Kak ? Ngomong kalo Kakak suka aku, ngomong kalo Kakak udah lama simpen perasaan Kakak, atau ngomong kalo Kakak udah jadian sama Zea ? ” tanya Bulan secara berturut-turut.

Setelah menyelesaikan perkataannya, Bulan melihat perubahan ekspresi muka Dirga, terlihat disana bahwa Dirga seperti merasa kaget karena pertanyaan terakhir dari Bulan.

“Kamu tau darimana tentang aku sama Zea ? ” tanya Dirga dengan menyembunyikan perasaan kagetnya.

“Ga perlu tau kalo Aku dapet info dari siapa, tapi yang jelas sekarang pertanyaan aku itu 1. Sejak kapan kalian berdua pacaran ? ” tanya Bulan.

Dirga menundukkan kepalanya, ia merasa terpojok kan, ia bingung. Bingung harus menjelaskan bagaimana kepada Bulan.

“Jawab Kak, atau Aku perlu panggil Zea kesini ? ” tanya Bulan sekali lagi.

Dirga menarik nafasnya dalam-dalam, ia menghembuskan nafasnya dengan sedikit pelan.

“Sebenarnya Kakak sama Zea jadian udah 2 minggu, sebelum Kakak menyatakan perasaan Kakak ke kamu. Kakak tau kalo Kakak jahat, ternyata cinta Kakak ke kamu jadi pudar, engga sama seperti awal kita bertemu. ”

Bulan hanya mampu terdiam kala mendengar penuturan dari Dirga. Ia sudah tidak tahu harus bagaimana lagi menanggapi semuanya.

“Oke kalo begitu, sudah jelas semua. Disini, Bulan mau bilang terimakasih kepada Kakak karena sudah membimbing Aku, jika memang kedepannya kamu akan bersanding dengan dia, Aku akan datang menghampiri kalian dan ikut bahagia. ”

Bulan pergi dengan senyum manisnya, Dirga merasa hatinya sakit. Ia benar-benar sudah kehilangan sosok Bulan Natasya, seorang siswi berprestasi di bidang akademik dan non akademik.

Akhirnya, kisah antara Bulan Natasya dan Shaka Dirgantara harus terhenti. Terhenti saat belum memulai, tapi bagi Bulan ktu tidak masalah.

Bulan dengan kesendirian nya, dan Shaka yang sedang berbahagia karena bisa bersatu dengan cewenya.

“Kita tidak pernah mengetahui takdir
Tuhan apa yang akan di laksanakan, tapi
kita harus bisa menerima semuanya dengan
baik, ikhlas dan lapang dada. ”

- Nissa

Tidak terasa, kini cerita ke 3 saya sudah
saya tamatkan, dan akan saya revisi ulang.
Dengan begitu, cerita akan menjadi
semakin menarik.


Haii semua, selamat membaca
cerita ke tiga ku, semoga kalian
menyukai ceritaku yang ini yaa!!

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow.
Karena dukungan kalianlah yang mampu
membuat aku semangat untuk menulis.

Informasi terkait updatenya ada
di ig aku ya, @mymoochies_
Jangan lupa mampir ya.

Jangan lupa do'akan saya, supaya
cerita ini dapat saya terbitkan.

A Photographer's Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang