- Bab 16 -

14 12 0
                                    

Happy Reading

Dirga dan Bulan duduk kembali ke tempat semula, mereka duduk dengan anteng. Sudah tidak ada kekesalan di dalam diri Bulan, mungkin jika sedikit ada rasa kesal karena hal lainnya.

“Ok, gue jelasin kenapa gue pengen ngerubah ekskul kita yang mana bikin ini ekskul harus off dulu, ” jelas Dirga kepada semuanya.

“Bentar deh Dir, memang harus di rubah gitu ya, apalagi samos off dulu ? ” tanya Azka.

“Jadi gini Ka, gue jelasin langsung aja ya. Pertama, gue mau rubah konsep ekskul, rubah organigran, susunan dari setiap anggota, dan jadwal. ” Dirga mengambil spidol dan berjalan menuju sebuah papan tulis yang berada di dekat tempat duduk mereka semua.

Dirga menuliskan apa saja yang akan ia tu ah sesuai dengan yang ia katakan barusan. “Kak, emang organigram yang kemarin kenapa, perasaan bagus bagus aja tuh, ” sela Bulan di kala Dirga sedang menulis.

“Kan susunan bakalan di rubah, otomatis perlu organigram yang baru untuk di pasangkan nantinya, ” jawab Dirga sambil tetap menulis.

Bulan hanya ber 'oh ria saja setelah mendapat jawaban dari Dirga. Mereka kembali terdiam seperti semula, hanya ada pergerakan yang di timbulkan oleh Dirga.

“Oke, jadi gini 'kan bentar lagi gue bakalan lulus ya, jadi gue bakalan pilih calon ketuanya yang baru, ” ucap Dirga sambil memperhatikan raht wajah mereka satu per satu.

“Kalo kita ngajuin diri sebagai ketua apa di perbolehkan Dir ? ” tanya Azka.

“Boleh, asalkan bener-bener bisa bertanggung jawab, gue terima pastinya, ” jawab Dirga.

“Oh gitu, tapi kalo ga ada yang mau gimana tuh solusinya ? ” tanya Azka lagi.

“Gue udah mutusin siapa yang bakalan jadi ketua dan wakilnya, ” jawab Dirga dengan enteng.

Perasaan takut, senang, sedih bercampur menjadi satu. Semuanya kini saling menggenggam tangan satu sama lain, berusaha menyalurkan energi yang baik untuk menerima keputusan yang sudah di ambil oleh Dirga.

“Kalo gue pilih cewe yang bakalan gantiin posisi gue, apa kalian bersedia ? ” tanya Dirga dengan raut wajah yang menjengkelkan.

“Gapapa, asalkan dia bisa memimpin ekskul ini, kita pasti terima. ” Mereka menjawab serempak dan kembali menggenggam tangan teman di sebelah nya.

“Oke, udah gue putusin bahwa yang akan menjadi ketua adalah Bulan Natasya, gue percaya sama ini bocil satu untuk memimpin ekskul fotografer ini ya, ”

❀❀❀

Haii semua, selamat membaca
cerita ke tiga ku, semoga kalian
menyukai ceritaku yang ini yaa!!

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow.
Karena dukungan kalianlah yang mampu
membuat aku semangat untuk menulis.

Informasi terkait updatenya ada
di ig aku ya, @mymoochies_
Jangan lupa mampir ya.

A Photographer's Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang