- Bab 15 -

14 13 0
                                    

Happy Reading

Bulan selalu memberikan pengertian kepada ke dua temannya, bagaimanapun caranya supaya mereka tetap berada di dalam kelas. Bulan tidak ingin kedua temannya mendapatkan nilai yang buruk, dan di pandang rendah oleh para guru.

“Eh Lan, denger-denger ekskul lo di berhentiin dulu sebentar ya, gara-gara apa itu ?” tanya Nadisya.

“Eh ? Aku malah belom tau informasi itu, kamu tau dari mana memangnya Nad ? ” tanya balik Bulan.

Nadisya hanya mengedikkan bahunya. Ia kemudian mencari beberapa info terkait dengan ekskul Bulan, yaitu fotografer.

Bulan hanya terdiam, kemudian melanjutkan mencatat tugas yang di perintahkan oleh gurunya, ia akan mengerjakan dengan cepat dan akan menuju Photographer's room , ia akan memastikan kabar yang diberikan oleh Nadisya.

❀❀❀

Bulan kini sedang berjalan sendirian ke arah Photographer's room menurut informasi yang ia dengar dari beberapa siswa siswi, ternyata ekskul nya bukan di berhentikan sejenak, namun akan ada perubahan yang mencengangkan.

Perubahan yang sudah di siapkan dan di rancang khusus oleh Shaka Dirgantara, pemimpin ekskul. Memang, informasi ini baru beberapa orang yang tahu, karena Dirga kebetulan tidak memberikan informasi terkait perubahan.

“Dasar, ketua ga bener. Orang-orang duluan yang tau daripada aku sebagai member, ini sangat patut untuk ku getok,” gimana Bulan dengan muka yang sedikit kesal.

Perjalanan dari kelas menuju ruang ekskul membutuhkan waktu kurang lebih 7 menit. Jika berlari mungkin 4 menit saja sudah cukup.

Sesampainya Bulan di depan ruang ekskul, ia sudah melihat beberapa sepatu milik teman satu ekskul ny. Mereka sedang bercerita, ketawa, ngemil dan beberapa hal yang mereka lakukan bersama-sama. Bulan masuk dengan wajah yang kesal, Dirga yang melihat hal tersebut hanya mampu tertawa.

“Kamu kenapa Bulan ? ” tanya Dirga dengan wajah tengilnya.

“Kamu itu ya Kak, udah tau mau ada perubahan, semuanya harus tau jangan cuma beberapa orang aja yang tau kalo mau ada perubahan di ekskul ini, atau jangan-jangan kalian yang udah tau hal ini karena punya grup lain tanpa aku ? “ tanya Bulan dengan mimik sedih di akhir kalimat.

“Kamu yang engga baca grup pendek, Kakak udah kasih tau kalo akan ada perubahan di ekskul kita, ” jelas Dirga dengan gemas kepada Bulan.

Bulan yang tidak mau kalah malah menjawab omongan yang di berikan oleh Dirga. Ia terus saja menimpali apa yang menjadi topik. Semuanya hanya menjadi penonton tanpa bayaran. Duduk dengan manis dan mendapatkan tontonan gratis.

“Berisik kalian, kaya anak kecil aja, udah jangan ribut terus, ” ucap salah satu anak ekskul yang menengahi.

Akhirnya mau tidak mau Bulan dengan Dirga akhirnya berdamai, mereka saling berjabat tangan. Tiba-tiba ada desiran darah yang mengalir di dalam tubuh milik Dirga.

Duh, lembut banget tangan ini si pendek berasa pegang tangan bayi.

Bulan juga Dirga akhirnya terduduk, karena Dirga akan menjelaskan sesuatu yang akan menjadi bahan perubahan dalam ekskul ini. Mereka semua memasang telinga dengan baik baik.

❀❀❀

Haii semua, selamat membaca
cerita ke tiga ku, semoga kalian
menyukai ceritaku yang ini yaa!!

Jangan lupa untuk vote, komen dan follow.
Karena dukungan kalianlah yang mampu
membuat aku semangat untuk menulis.

Informasi terkait updatenya ada
di ig aku ya, @mymoochies_
Jangan lupa mampir ya.

A Photographer's Love [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang