Chapter 8: A Character

2.2K 284 62
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

CKLEK!

Pete terdiam sejenak saat mendengar suara yang cukup ramai di dalam rumahnya. Walau ia tak melihat ke dalam, karena ruang tamu Pete berada di sebelah kiri. Sehingga jika dari pintu depan yang bisa pete lihat hanyalah tangga untuk lantai dua rumahnya.

Apa Pete berlari saja untuk naik ke lantai dua?

Hari ini Pete tak memiliki jadwal apapun, sehingga setelah Pete kembali dari kediaman Vegas, Pete pulang ke rumah. Itu karena Pete ingin mengambil baju ganti, Vegas menyuruh Pete menginap karena mereka berdua kebetulan punya kegiatan yang sama keesokan harinya.

Benar ... Casting untuk series terbaru garapan BS Ent. Vegas jelas tak suka orang yang terlambat, makanya dia menyuruh Pete pergi bersamanya. Walau yah, Pete minta diturunkan sebelum masuk ke gedung BS Ent.

Apa kata orang kalau Pete jadi simpanan Vegas?!!!

Sudahlah tak usah dibahas. Pete itu simpanan pesuruh Vegas, bukan untuk hal lain.

"Pete, kau pulang?"

Pertanyaan itu membuat Pete mendengus kasar. Padahal dia ingin berlalu begitu saja dan naik di lantai atas. Pete benar-benar lelah karena membantu Vegas mengurus pekerjaan tadi pagi.

Bayangkan! Vegas menyuruhnya mengetik sesuatu di laptop, tetapi semua kata-katanya bahasa Inggris. Mata dan tangan Pete bekerja, tapi otaknya tak paham apa yang ia ketik. Tapi Vegas mengatakan agar Pete terus mengetik, karena Vegas akan membaca ulang pekerjaan Pete nanti.

Lalu apa fungsi sekertaris Vegas jika Pete juga disuruh mengerjakan bagian kantor?

Pete memutar tubuhnya untuk menatap Tanawat yang duduk di sofa.

Dia tak sendiri. Ada tiga orang pria dan dua orang wanita, yang Pete kenal sebagai teman Tanawat. Pete tahu karena mereka sering ke rumah. Ditambah lagi mereka inilah rekan-rekan Tanawat dalam bisnisnya, entah apa yang mereka lakukan.

Hanya saja ... Pete sangat ingat, di masa depan.

Tepatnya sekitar dua bulan dari sekarang, salah satu dari teman Tanawat ini akan masuk berita televisi nasional. Pete tak terlalu ingat kasusnya, tetapi mungkin penggelapan dan, dan perusahaan yang menuntunya adalah perusahaan ayah Tanawat sendiri.

Dengan kata lain, Tanawat sedang berusaha menyerang perusahaan ayahnya sendiri. Melalui temannya dan ketahuan. Sayangnya nanti hanya temannya yang terkena, Tanawat bukan siapa-siapa makanya dia tak akan terseret. Ayah Tanawat juga diam-diam memikirkan anaknya.

Yah, anaknya saja ini yang pendendam dan pecundang.

"Iya. Aku akan naik duluan," ucap Pete yang hanya menundukkan kepalanya beberapa kali untuk memberi salam.

Hanya sekedar kesopanan semata. Budanya negaranya memang seperti itu.

Tanawat melambaikan tangannya. "Kemari. Temanku ingin berbincang denganmu."

The Other Side | VegasPete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang