Sejak kembali dari kematiannya yang menyedihkan, Pete belajar banyak hal. Ada banyak skenario di hidupnya, bahkan sampai pada fakta jika Pete tidak bunuh diri. Berpegangan pada ingatan masa lalu dan rasa dendamnya sendiri.
Di sisi lain dari kehidupa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆☆☆
Seluruh tatapan tertuju pada Pete dan Porsche yang berdiri berhadapan. Walau ada kemarahan di wajah Pete, tetapi ada luka juga di sana. Porsche tahu Jian dan Ren hanyalah karakter, tapi luka mereka Porsche bisa merasakannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam keheningan itu, Pol ingat tentang durasi. Mereka hanya mengambil satu adegan.
"Cut!" Teriak Pol yang sedikit menggelegar.
Tankhun berlari ke arah Pete, "Wahh ... Pete-ku sangat hebat."
Dengan itu Pete mengusap air matanya, sembari membuang pandangan ke samping. Tak ingin orang-orang melihat air matanya. Sebelum Pete terdorong ke belakang beberapa langkah karena pelukan Tankhun.
"Kau pasti lolos di sini, Pete. Jangan menangis lagi," ucap Tankhun yang memeluk Pete erat.
Pete tersenyum manis dengan matanya yang basah. "Benarkah? Tapi sepertinya kita harus menyingkir."
Adegan akan berganti dan orang lain, yang mengambil karakter Jian, juga akan mencoba beradu peran dengan Porsche. Mereka akan bergantian untuk menentukan 'Jian' yang tepat untuk series ini.
Kalau Porsche jelas sudah mendapatkan perannya sebagai Ren.
Porsche menepuk bahu Pete untuk saling menyemangati. "Kau disuruh memerankan Jian malah menjadi Jian sungguhan."
Hampir Porsche mengira dirinya telah mengambil kekasih pete. Soalnya berasa sekali rasa bersalahnya karena membuat Pete menangis.
"Aku hanya tak ingin menyesal, Porsche," balas Pete yang balas menepuk lengan Porsche.
Intinya bagian Pete sudah selesai hari ini. Tinggal menunggu keputusan. Bisa jadi Pete memerankan Ren, dan bisa juga terlempar ke karakter lain. Tapi yah, sebagai orang yang profesional harus siap dengan peran apapun.