Chapter 12: Workshop Acting

2.2K 276 32
                                    

☆☆☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆

"Berita terbaru Thailand. Seorang artis muda bernama Phongsakorn Saengtham ditemukan bunuh diri di rumahnya ..."

SRAK!!

"Pete?"

"Artis yang kerap dipanggil dengan Pete ditemukan kehabisan darah di kamarnya. ..."

Tidak. Aku tidak bunuh diri. Ia hanya bisa bergumam dalam mimpinya yang sulit dicari tepinya.

"Selain Pete ditemukan juga satu mayat lagi ..."

TEP!!

"PETE!" Seruan keras sekaligus tepukan kecil di pipinya membuat Pete terbangun dari mimpi mengerikannya.

"PETE!" Seruan keras sekaligus tepukan kecil di pipinya membuat Pete terbangun dari mimpi mengerikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Pete mengedar ke segala arah sambil mencoba menemukan kesadaran. Napasnya menderu seolah kehabisan napas sebelumnya. Ia berusaha meraup napas dengan serakah, seolah paru-parunya memang memerlukannya.

Hanya untuk memastikan ia tak berada atau kembali ke masa depannya yang suram. Tapi wajah Phi Jean yang tampak khawatir membuat Pete menghela napasnya lega.

He's still fine. Masa lalunya dahulu hanya hadir sebagai mimpi.

Pete tak berada di masa depannya yang suram. Dia masih di sini.

"Kau tak apa?" tanya Phi Jean yang memberikan sebotol air mineral untuk Pete.

Dengan itu Pete menganggukkan kepalanya dan menerima sebotol air dari Phi Jean. Menegaknya agak rakus hingga berceceran di pakaiannya. Pete tak perduli.

Ia menyadari tubuhnya yang berkeringat, padahal ia berada di ruangan ber-AC. Dan ingatannya kembali, terutama saat melihat dirinya yang berada di ruang latihan. Pete rupanya tak sengaja tertidur saat tengah latihan, hanya semacam peregangan tubuh serta berlatih dialog bersama.

Persiapan mereka untuk membangun chemistry nantinya di saat syuting.

Tak hanya Phi Jean yang ada di sana. Ada Porsche yang juga mendekat, terutama saat mendengar Pete yang sempat berteriak sebelumnya. Porsche mengulurkan handuk untuk Pete, dan Pete menerimanya setelah menggumam terima kasih.

The Other Side | VegasPete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang