Chapter 15: Heart-Draining Dramas

2.4K 326 71
                                    

☆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆


"Haarrghhh ..."

Teriakan itu membuat Pete terkejut. Rupanya dari Tankhun yang baru masuk ruangan dengan wajah berantakan. Rambutnya mencuat seperti kecambah baru tumbuh. Ditambah lagi dengan lingkaran hitam di bawah matanya.

"Terima kasih atas kerjasamanya," teriak seorang kru di bagian editor ketika ia turut keluar bersama Tankhun.

Walau yah keadaannya sama berantakannya dengan Tankhun. Meski dia masih sempat beramah tamah, berbeda sekali dengan Tankhun yang sudah berbaring ke sofa di ruangan itu. Mereka benar-benar kelelahan, tetapi semuanya sudah selesai.

Setelah syuting yang panjang, seleksi adegan, lalu editing. Tankhun memang tak banyak bekerja di bagian syuting, namun di bagian seleksi adegan dan editing dia harus menajamkan matanya untuk memperhatikan tiap adegan bersama beberapa orang di tim editor.

Itu memakan waktu sekitar dua bulan lamanya. Malah lebih mungkin ... Dengan beberapa adegan yang harus mereka ambil kembali karena diganti atau disesuaikan. Bukan karena jelek atau apa, tetapi mereka mengambil yang paling terbaik daripada yang terbaik.

SRET!

Pete mengulurkan segelas cokelat hangat yang kebetulan ia beli dari kafe di depan perusahaan.

"Terima kasih atas kerjasamanya," ucap Pete dengan senyumannya yang dalam.

Tes!

"Hiksss, Pete ..." Tankhun mendadak meneteskan air matanya.

"Eh, Phi. Apa kau sakit?" tanya Pete yang heran saat melihat Tankhun menangis sekarang.

Grepp ...

Gelas plastik kopi Pete hampir terjepit karena Tankhun mendadak memeluk Pete erat. Untung saja masih bisa diselamatkan, walau Pete harus terkena sedikit cipratannya. Tankhun malah tetap fokus menangis hingga Pete jadi semakin bingung.

"Cuma Pete yang perhatian padaku. Tenang saja, wajah Pete-ku sudah ku suruh berikan pencahayaan paling bagus," ucap Tankhun yang masih menangis berlebihan.

Pete sebenarnya agak mengerti. Dia juga mengalami hari-hari berat satu bulan yang lalu. Kelelahan, tekanan, dikejar waktu, serta banyak hal lainnya yang terjadi di lokasi. Bahkan Pete bertengkar dengan Tanawat saat dia pulang dari syuting, padahal Pete berusaha untuk tak terlalu menampilkan kebenciannya.

Tanawat juga, kalau kata Fern sedang dalam masalah. Teman-temannya yang dulu berkata ingin bekerja sama dengan Tanawat kini memutuskan untuk tak berurusan dengan Tanawat. Pete agak heran tapi sebenarnya bagus juga.

Meski ya agak beda juga dengan kehidupan dulu. Kalau di sisi kehidupan itu, Tanawat nantinya akan sukses dengan usaha mereka yang agak 'gelap'. Makanya Pete hancur sehancur hancurnya, karena setelah semua usaha Pete ... Tanawat meninggalkannya.

The Other Side | VegasPete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang