Soobin pergi ke apartemen Yeonjun, dia memencet bel apartemen Yeonjun namun tak kunjung di buka pintu apartemennya.
"Yeonjun!" Soobin berteriak sembari menggedor-gedor pintu apartemen Yeonjun. Namun tidak ada jawaban.
Soobin mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Yeonjun namun panggilannya tidak tersambung sama sekali.
"Yeonjun kamu kemana sih, Aishh!" Soobin mengacak rambutnya frustasi. Dia kembali menelepon Yeonjun namun masih saja tidak tersambung.
Soobin pun hendak pergi menuju lift, namun belum sampai didepan lift dia melihat Yeonjun yang baru saja keluar dari lift apartemen. Yeonjun terkejut melihat Soobin yang berada di gedung apartemennya.
"Soobin" panggil Yeonjun. Soobin yang melihat itu langsung menghampiri Yeonjun dan memeluknya. Yeonjun memandang bingung Soobin.
"Kamu kenapa?" Soobin melepas pelukannya.
"Kamu darimana saja?! Aku menelepon mu berkali-kali tapi tidak tersambung, ponselmu kemana?!" Yeonjun mengangkat ponselnya.
"Ponsel ku mati, baterainya habis dan aku baru saja membeli beberapa bahan masakan untuk makan malam nanti" Soobin menghela nafasnya.
"Kamu kenapa sih? Keliatan panik begitu?" Soobin menggeleng. Mereka berdua berjalan ke apartemen Yeonjun.
Yeonjun memasukkan kartunya dan menekan pin pintu apartemennya.
"Duduk dulu disana, aku mau bikin minuman" Soobin mengangguk, dia duduk di salah satu sofa di depan tv.
Yeonjun menaruh belanjaannya di pantry dan pergi ke kamarnya untuk mencharge ponselnya. Setelah itu dia membuat minuman untuk dirinya dan Soobin.
Saat Yeonjun menaruh minumannya dimeja dan duduk disebelah Soobin, tiba-tiba Soobin menduselkan kepalanya ke leher Yeonjun. Yeonjun mengelus surai Soobin yang berwarna silver itu.
"Ada apa hm?" Soobin menatap intens Yeonjun. Yeonjun tahu tatapan itu.
"Ayo main" belum sempat Yeonjun menolak, Soobin sudah menariknya kedalam kamar.
Mereka melakukannya lagi.
🦊🦊🦊🦊
Kai terlihat murung saat sampai dimansionnya. Ini diluar ekspektasi dirinya. Kai pikir Soobin akan excited saat bertemu dirinya, tapi ternyata reaksi Soobin hanya biasa saja. Dia tahu ini kesalahannya. Seandainya waktu itu Kai tidak mengkhianati Soobin, mungkin hubungan mereka masih baik-baik saja sampai sekarang.
"Kai" Kai menoleh saat namanya dipanggil. Ternyata kakaknya sudah kembali dari pekerjaannya.
"Kak Lea" Kai memasang muka senang dihadapan Lea.
Lea menghampiri Kai dan memeluknya.
"Gimana kabarmu? Kakak kangen sama kamu lho, udah 3 tahun gak pulang sama sekali" Kai terkekeh.
"Aku juga kangen kakak kok" Lea tersenyum.
"Navvab udah gak sabar tau gak si main sama Kamal lagi" Kai tersenyum.
"Nanti kalo badan ku udah fit kita berburu, okay" Lea mengangguk.
"Ajak Jaleh juga" Kai mengangguk.
"Kalo gitu aku ke kamar dulu ya kak"
"Oke, nanti aku suruh Hiyyih panggil kamu pas makan malam" Kai memberikan gestur 'OK'
"Dia pergi menemui laki-laki itu lagi"
Lea tahu insting Navvab tidak pernah salah.
"Aku tahu, semoga saja dia cepat bertemu matenya dan move on dari Soobin"
🦊🦊🦊🦊
Yeonjun dan Soobin baru saja menyelesaikannya kegiatan panas mereka. Sekarang mereka berdua sedang cuddle diatas ranjang. Soobin mengelus lembut surai hitam milik Yeonjun. Sesekali dia menciumi pucuk kepala Yeonjun.
"Kamu gak penasaran sama laki-laki tadi?" Soobin membuka suaranya. Yeonjun yang awalnya sedang memejamkan mata karna elusan lembut di surainya pun membuka matanya.
"Aku gak terlalu ingin ikut campur urusan orang lain tapi kalo kamu mau cerita aku bakal dengerin kok" Soobin menarik tubuh Yeonjun agar lebih menempel pada dirinya.
"Dia Huening Kai, mantan kekasih ku" Yeonjun hanya diam saja mendengarkan penuturan dari Soobin.
"Aku pacaran sama dia dulu waktu masih SMA, namun itu hanya bertahan 2 tahun karena aku memergokinya berkencan dengan orang lain di belakang ku" Yeonjun hanya menanggapi dengan dehemannya saja.
"Dia tidak pernah tahu jika aku seorang Enigma, dia masih berpikir bahwa aku seorang Alpha"
"Kamu masih menyukainya?" Soobin menggeleng.
"Aku benci penghianatan Yeon, apalagi dengan jelas dia berselingkuh dibelakang ku"
"Jika dia tidak berselingkuh dan berkhianat apa mungkin kamu masih menyukainya?" Soobin nampak berpikir sejenak, namun pada akhirnya dia menggeleng.
"Dia bukan mate ku, aku tidak sepenuhnya memberikan perasaan ku padanya Yeon" Yeonjun mendongak, dia menatap wajah Soobin dari bawah.
"Bagaimana kamu tahu dia bukan mate mu?" Soobin menatap iris mata Yeonjun.
"Karena aku seorang Enigma, Enigma hanya akan bereaksi kepada pheromone milik mate nya Yeon. Maka dari itu saat aku melihat mu aku langsung mengetahui kamu mate ku bahkan Steve adalah yang pertama kali menyadari jika kamu adalah mate ku"
"Berarti sama seperti Daniel, Daniel juga seperti itu saat mencium pheromone mu dia langsung berteriak jika kamu adalah mate ku tapi dia tiba-tiba memblokir mindlink ku dan membuat ku kesal" Yeonjun mempoutkan bibirnya. Soobin terkekeh.
"Benarkah?" Yeonjun mengangguk.
"Dia memblokir mindlink ku saat mengetahui jika mate ku seorang Enigma" Soobin tersenyum.
"Aku juga awalnya terkejut saat Steve bilang jika mate ku adalah seorang Alpha, awalnya aku tidak percaya tapi saat berada didepan mu memang pheromone mu tidak semanis sekarang"
"Oh ya, tapi apakah mantan mu itu bertanya tentang aku? Dia tadi terlihat tidak suka saat melihat ku" Soobin mengangguk.
"Dia bertanya siapa laki-laki yang bersama diri ku, aku mengatakan jika laki-laki tadi adalah kekasih ku dan sekaligus mate ku dan dia tampak terkejut"
"Jelas dia terkejut, dia mengatakan datang dari Amerika hanya untuk menemui mu. Dia mungkin berpikir jika kamu belum memiliki seorang kekasih apalagi bertemu dengan matenya" Soobin hanya mengangkat kedua alisnya.
"Mungkin saja tapi aku tidak peduli, yang aku pedulikan sekarang hanya dirimu" Soobin memeluk erat Yeonjun.
"So cheesy" Yeonjun terkekeh sembari menduselkan kepalanya di dada Soobin. Soobin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enigma [Soobjun]
WerewolfSoobin - Enigma Yeonjun - Alpha Beomgyu - Omega Taehyun - Alpha Hueningkai - Omega Baru pertama kali bikin cerita Omegaverse versi saya mwehehe. Selamat membaca ^__^ Gaada deskripsi, bingung wkwk Warning! 18+ #bxb #yaoi