MY ENIGMA 25

1.9K 161 0
                                        

Yeonjun dan Soobin berlari sembari menembaki orang-orang itu.

"Sialan, mereka tidak ada habisnya" Soobin menggerutu kesal. Dia sudah lelah ngomong-ngomong.

Hingga Yeonjun tiba-tiba berteriak, "Arghhh!"

Soobin menoleh panik. Dia melihat Yeonjun yang terjatuh dibelakangnya. Soobin langsung menghampirinya.

"Ada apa Yeon?! Kamu tertembak?" Soobin mencoba mengecek tubuh Yeonjun dan menemukan peluru bius menancap di bahu Yeonjun bagian belakang sebelah kanan. Soobin langsung mencabutnya, tubuh Yeonjun melemas.

Soobin mencoba merangkul Yeonjun dan memapahnya untuk berjalan menuju tempat persembunyian yang aman. Soobin mendudukkan Yeonjun disalah satu pohon besar disana.

"Kamu baik-baik saja?" Yeonjun menggeleng.

"Peluru sialan itu melemahkan sebagian tubuh ku, aku tidak bisa bergerak" Soobin menghembuskan nafas kasar.

"Pergilah, cari Beomgyu dan Taehyun"

"Dan meninggalkan mu sendiri disini? Kamu gila?!" Soobin berteriak marah.

"Aku baik-baik saja, cari mereka. Aku akan menyusul mu nanti setelah efek bius ini menghilang"

Soobin menatap khawatir Yeonjun, dia tidak tega sebenarnya meninggalkan Yeonjun sendirian disini.

"Kamu yakin?" Yeonjun mengangguk.

"Aku seorang Alpha Bin, walaupun status ku berubah omega tapi darah Alpha masih mengalir di tubuh ku" Soobin melumat pelan bibir Yeonjun setelah itu dia mencium kening Yeonjun.

"Aku mencintai mu Choi Yeonjun" Yeonjun tersenyum, dia mencium singkat bibir Soobin.

"Aku juga mencintai mu Choi Soobin" Soobin tersenyum, dia pergi dari sana.

Setelah kepergian Soobin, Yeonjun segera mengisi senjatanya dengan beberapa peluru.

"Sial, bius itu benar-benar melumpuhkan sebagian tubuh ku"

"Aku mendapat firasat buruk tentang dirimu Yeon"

"Firasat apa?"

"Entah lah"

Yeonjun menghela nafasnya, dia mencoba tetap waspada disana. Saat dia hendak berdiri, tiba-tiba dia melihat sepatu seseorang berdiri didepannya. Yeonjun mendongakkan kepalanya.

"Halo Choi Yeonjun" sapa orang itu dengan mengeluarkan seringaiannya.

"Bangchan?"

Setelah itu Yeonjun tidak sadarkan diri karena orang suruhan Bangchan menyuntikkan obat bius di lehernya.

🦊🦊🦊🦊

Soobin berlari menaiki bukit hutan itu, dia harus segera keluar untuk menemui ayahnya dan menyelamatkan Yeonjun. Dia berharap Yeonjun baik-baik saja. Hingga suara tembakan terdengar di belakangnya. Soobin berusaha bersembunyi dibalik semak belukar disana. Dia sedikit mengintip keluar untuk melihat keadaan sekitar.

"Hei Choi Soobin! Keluar lah! Aku tahu kamu bersembunyi disana!"

Soobin tau, dia mengenali pemilik suara ini. Dia adalah orang yang bertengkar dengan Soobin disebuah pub.

"Jika dalam hitungan ke 5 kamu tidak keluar, aku akan melukai orang yang kamu cintai ini haha"

Soobin mengintip, dia membolakan matanya saat melihat Yeonjun pingsan di pegangan kedua orang suruhan Bangchan. Soobin berjalan keluar dari semak dan mengacungkan senjatanya kepada Bangchan. Bangchan pun melakukan hal yang sama.

"Lepaskan Yeonjun!"

Bangchan terkekeh sinis, "Aku akan melepaskannya, setelah aku berhasil membunuh mu haha"

"Sebenarnya apa mau mu sialan?!" Soobin sudah kehilangan kesabarannya.

"Simpel, darah dibalas dengan darah!" Soobin mengernyitkan keningnya.

"Apa maksudmu?"

Bangchan memainkan senjata ditangannya, dia menatap tajam Soobin. Soobin sebenarnya sedikit heran kenapa pheromone dirinya tidak terlalu mempengaruhi Bangchan. Alasan Bangchan tidak terlalu terpengaruh oleh pheromone Soobin karna Bangchan meminum suppressant racikan dari seorang dokter untuk menekan dirinya agar tidak terpengaruh oleh pheromone alpha lain.

"Choi Siwon sudah membunuh ayah ku!"

"Lalu apa hubungannya dengan ku brengsek! Aku tidak tahu masalah itu! Kenapa kamu melampiaskannya padaku dan juga Yeonjun?!" Soobin naik pitam, dia menggenggam erat senjata dan siap menarik pelatuknya kapan saja.

"Karna kamu adalah anak satu-satunya Choi Siwon dan juga aku hanya menjadikan Yeonjun sebagai umpan saja"

"Letakkan senjata mu Bin atau aku akan benar-benar melukainya" Soobin menatap tajam Bangchan. Dia meletakkan senjatanya tanpa pikir panjang. Beberapa orang-orang Bangchan mendekati Soobin dan mengunci pergerakannya.

"Choi Yeonjun! Bangun lah!" Soobin berusaha berteriak agar Yeonjun bangun dari pingsannya.

"Efek obat bius itu lumayan besar, bisa jadi Yeonjun tidak akan bangun hingga 2-3 jam kedepan haha" Bangchan tertawa.

"Aku bersumpah akan membunuh mu Bangchan!!" Bangchan mengangguk.

"Silahkan, tapi sebelum itu terjadi aku akan membunuh mu terlebih dahulu"

Bangchan mendekati Yeonjun, dia membingkai wajah Yeonjun menggunakan pisau kecil ditangannya.

"Bagaimana jika aku mulai melukai wajahnya?" Tenggorokan Soobin tercekat.

"Jangan!" Bangchan mengeluarkan smirknya.

"Bukannya bagus? Luka itu akan menjadi tato di wajah mulus milik Yeonjun"

"Kamu psikopat Bangchan!" Bangchan terkekeh. Dia menoleh kearah Soobin.

"Pukul dia, jika dia melawan aku akan melukai Yeonjun saat itu juga"

Beberapa orang mendekat kearah Soobin dan mulai memukulnya. Soobin benar-benar tidak melawan, dia berharap Yeonjun bangun dari pingsannya.

Yeonjun perlahan mulai sadar, dia membuka matanya. Matanya membulat sempurna saat melihat Soobin sedang dipukuli didepan matanya dengan brutal.

"Apa yang kamu lakukan sialan?!! Berhenti memukuli Choi Soobin!!" Yeonjun berusaha memberontak di pegangan orang suruhan Bangchan tapi tenaganya belum pulih sempurna.

"Oh kamu sudah sadar rupanya, kuat juga kamu ya melawan efek obat bius itu haha" Yeonjun menatap nyalang kearah Bangchan.

"Hentikan orang-orang sialan mu itu brengsekk!!" Bangchan mengkode orang-orangnya untuk berhenti memukuli Soobin. Wajah dan tubuh Soobin sudah babak belur.

"Kenapa kamu diam saja sialan! Kamu harus melawannya Choi Soobin!" Soobin mengerang pelan, darah mengucur di pelipisnya.

Yeonjun meneteskan air matanya melihat itu. Disana, sosok yang sangat dia cintai, sosok yang kuat bagaimana bisa hanya diam saja dipukuli banyak orang seperti itu.

"Kamu Bangchan sialan!! Aku benar-benar akan membunuhmu!! Aku membenci mu brengsek!" Yeonjun berteriak murka. Bangchan terkekeh.

"Simpan tenagamu itu cantik, justru aku yang akan membunuh laki-laki sialan itu" Bangchan mengarahkan senjatanya kearah Soobin.

"Choi Soobin sadarlah! Aku mohon!"

Soobin merasakan pening di kepalanya, sudut bibirnya robek. Sialan sekali memang, tenaga orang-orang itu tidak bisa diremehkan.

"Choi Soobin, sebagai balasan setimpal atas kematian ayah ku. Kamu akan membayar dengan nyawamu" Soobin mendongak menatap Bangchan dan beralih menatap Yeonjun yang sudah menangis disana. Dia tersenyum.

"Ucapan kata terakhir? Sepertinya tidak ada"

Dor

"CHOI YEONJUN!!"

My Enigma [Soobjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang