MY ENIGMA 11

1.4K 146 0
                                    

Soobin membawa Hiyyih ke taman di dekat fakultas hukum.

"Ada apa?"

Hiyyih menggenggam erat tali slingbag nya. Matanya bergerak gelisah. Soobin sedikit mengeluarkan pheromonenya untuk meredakan kegugupan Hiyyih. Hiyyih menghirup nafasnya dalam-dalam.

"Kak Kai masuk rumah sakit hari ini kak Bin" Soobin menaikkan sebelah alisnya.

"Lalu?" Hiyyih menghela nafasnya. Dia tau jika sebenarnya Soobin sudah tidak ingin memiliki hubungan lagi dengan kakaknya tapi kakaknya saja yang tidak tahu malu.

"Apa kak Bin tahu kenapa kakak ku seperti itu? Pasalnya sebelum aku dan kak Lea membawa kak Kai ke rumah sakit, dia mengurung dirinya dikamar dari 3 hari lalu dan yang ku tahu dia menemui mu waktu itu"

Soobin tahu pasti alasan Kai mengurung dirinya dikamar itu karna perlakuan Steve kemaren padanya. Soobin menghela nafasnya.

"Aku tidak tahu kenapa Kai seperti itu, karena terakhir bertemu dengan ku dia baik-baik saja"

"Baiklah kalau begitu, maaf kak Bin jika aku menganggu waktumu" Hiyyih hendak pergi darisana. Soobin mencekal lengannya.

"Dia ada dirumah sakit mana?"

"Dirumah sakit X" Soobin mengangguk.

Setelah itu Hiyyih pergi darisana. Soobin menyusul Yeonjun yang menunggunya di parkiran kampus. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menguping percakapan mereka.

'Jadi namanya Kai ya, hmm menarik' batin orang itu.

🦊🦊🦊🦊

Hiyyih kembali ke rumah sakit, ternyata Kai sudah dibawa ke ruang rawat.

"Kak Lea, kak Kai belum sadar?" Lea menggeleng lesu.

"Terus tadi kata dokternya kak Kai sakit apa kak?"

"Dia ada gangguan kecemasan dan depresi ringan, arghhh sebenernya siapa sih yang buat Kai jadi begini? Jangan-jangan gara-gara Soobin itu"

Hiyyih mencium pheromone alpha milik Lea yang begitu pekat. Lea keluar dari kamar rawat Kai. Hiyyih menghela nafasnya dan mendekati bedrest Kai.

"Kak, sebegitu cintanya kamu sama kak Soobin ya sampai jadi seperti ini" Hiyyih menatap sendu Kai yang masih terbaring lemas.

Pukul 4 sore, Kai sudah siuman. Dia melihat sekelilingnya dan tersadar jika dirinya ada dirumah sakit. Kai melihat di sampingnya ada Hiyyih yang sedang tertidur sembari menelungkupkan kepalanya diatas bedrest. Kai mencoba mengelus lembut rambut adiknya itu, dia yakin pasti Hiyyih panik melihat keadaannya kemaren. Hiyyih yang merasa ada seseorang mengelus kepalanya langsung bangun dan mendongak, matanya membulat sempurna melihat kakaknya sudah siuman.

"Kak Kai udah sadar? Bentar aku panggil dokter dulu" Kai mengangguk. Hiyyih keluar ruangan dan mencari dokter.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Kai,  "Keadaan pasien sudah membaik, namun perlu diperhatikan lagi agar pasien tidak terlalu stres berlebihan dan banyak pikiran karna sangat menganggu mentalnya saat ini. Saya pamit dulu" Hiyyih mengangguk. Tak lama kemudian Lea masuk kedalam.

"Gimana keadaan Kai?"

"Dia sudah baik-baik saja, hanya jangan terlalu banyak pikiran dan stres saja" Lea memandang sendu Kai dan memeluknya.

"Kalo ada masalah cerita sama kakak ya atau kalo misal kakak sibuk kamu bisa cerita ke Hiyyih kok" Lea mengelus lembut surai Kai, Kai mengangguk saja.

Kai memandang keluar jendela, tanpa sadar air matanya menetes namun dia segera menghapusnya.

"Kalian bisa keluar? Aku ingin sendiri"

Lea dan Hiyyih saling pandang lalu mengangguk. Mereka keluar dari kamar inap Kai. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang terus mengintai mereka. Karna yang mengintai mereka adalah seorang manusia, maka dari itu mereka tidak terlalu curiga.

"Tuan, saya sudah mendapat informasi tentang Kai" terlihat orang itu berbicara melalui earphone yang tersambung dengan seseorang di sebrang sana.

'terus intai mereka dan laporkan padaku'

Orang itu mengangguk. Dia tetap duduk diam di dekat ruang rawat Kai sembari bermain ponsel.

🦊🦊🦊🦊

Soobin sekarang sedang berada di apartemen Yeonjun, dia sedang rebahan di sofa dengan paha Yeonjun yang dia jadikan sebagai bantal. Mereka berdua sedang menonton film bersama, sesekali mereka berdua tertawa karna kelucuan pemain film tersebut.

"Yeon" Yeonjun menengok kebawah.

"Kenapa?" Soobin menggeleng sembari tersenyum.

"Aku juga mencintaimu"

Blusshh.. pipi Soobin memerah sampai ke telinganya.

"Apa sih tiba-tiba bilang aku juga mencintaimu"  Yeonjun terkekeh.

"Ya kamu manggil doang ditanya kenapa malah geleng-geleng sambil senyum" Soobin tertawa. Dia membalikkan badannya ke arah perut Yeonjun dan memeluknya erat. Yeonjun mengelus lembut surai Soobin yang sudah berganti warna menjadi hitam.

"Tapi aku emang cinta sama kamu Yeon, terlepas kamu mate ku atau bukan aku tetep cinta sama kamu" suara Soobin teredam karna dia bergumam dengan masih memeluk erat perut Yeonjun, tapi Yeonjun masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Yeonjun tersenyum, dia membungkukkan sedikit tubuhnya untuk mencium kening Soobin.

Ponsel Soobin yang ada diatas meja berdering, tanda ada pesan masuk. Yeonjun mengambil ponsel itu dan memberikannya kepada Soobin. Soobin membaca pesan itu.

Nomor Tak Dikenal

Temui aku besok di taman C jam 5 sore

- Lea

Soobin menghela nafasnya. Tadi siang Hiyyih yang menemuinya dan besok Lea meminta dirinya untuk menemuinya juga. Dia penasaran sebenarnya Kai sakit apa sampai adik dan kakaknya yang turun tangan untuk menemuinya.

Soobin meletakkan ponselnya dan kembali memeluk erat perut Yeonjun. Yeonjun tahu jika Soobin sedang ada masalah.

"Ada apa hm?" Soobin nampak menghembuskan nafasnya kasar.

"Aku tidak tahu salah ku apa di masa lalu, tapi Kai benar-benar menghantui hidupku" Yeonjun mengangkat sebelah alisnya.

"Apa lagi yang dia lakukan sekarang?" Soobin bangun dari tidurnya.

"Dia sakit dan masuk rumah sakit, sepertinya setelah kejadian di mall waktu itu" Soobin menyandarkan punggungnya kebelakang.

"Waktu itu aku sengaja membiarkan Steve yang keluar menemui Kai dan yang ku dengar Steve mengancam Kai jika Kai masih mendekati ku Steve akan melukainya dan tadi siang saat Hiyyih datang ke kampus untuk menemui ku dia mengatakan jika Kai mengurung dirinya dikamar selama 3 hari dan itu tepat setelah kita bertemu dengannya di mall waktu itu lalu sekarang malah Lea kakaknya mengajak ku bertemu besok sore ditaman"

"Mungkin dia benar-benar sangat mencintaimu Soobinie" Soobin menggeleng.

"Dia hanya terobsesi kepadaku Yeon, jika dia benar-benar mencintai ku dia tidak akan pernah berselingkuh dibelakang ku" Yeonjun hanya diam saja. Soobin melirik kearah Yeonjun.

"Kamu tidak cemburu melihat mantan ku selalu berkeliaran di dekat ku?" Yeonjun nampak diam sebentar lalu menggeleng.

"Selagi kamu tidak mencintainya dan tidak mengkhianati ku aku tidak masalah" Soobin memeluk Yeonjun.

"Terimakasih, aku benar-benar sangat beruntung memiliki mate seperti mu" Yeonjun tersenyum dan mengusap lembut punggung Soobin.

My Enigma [Soobjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang