👇013👇

8.3K 490 11
                                    


* 27 Mei 2024 *

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀



●●


Kedua insan berbeda jenis kelamin itu, sedang bercumbu panas diatas ranjang. Nafas kedua nya sudah memburu penuh nafsu dan gairah.

Laverza merasakan tubuh nya semakin panas, ia terus menerus mendapatkan sentuhan-sentuhan lembut, tapi menuntut dari putra mahkota.

Entah apa yang terjadi pada tubuh nya, kenapa ia tidak bisa menolak semua sentuhan pria yang menindih nya.

Kingsley semakin bersemangat mencumbu setiap inci tubuh Laverza, sedangkan bagian inti nya pun sudah sangat keras, ingin segera berada disangkar nya.

Kedua nya menikmati kegiatan yang semakin panas di atas ranjang, Kingsley yang mendengar lengkuhan nikmat dari sang kekasih, semakin bersemangat untuk menyatukan milik mereka.

Kingsley meraup bibi mungil Laverza, yang sudah membengkak karena ulah nya.

Cumbuan-cumbuan menuntut itu semakin tak terkendali, hingga Kingsley meraba bagian inti milik kekasih nya yang sudah basah.

Akal sehat Laverza sudah hilang entah kemana? Ia benar-benar jatuh pada sentuhan Kingsley.

Saat Kingsley ingin melepas dalaman milik Laverza, tiba-tiba tubuh nya melayang dan menghantam dinding kayu rumah Laverza.

Kingsley mencoba bangkit, dan menghapus darah yang ada disudut bibit nya. Ia menatap nyalang kepada orang yang telah mengganggu kesenangan nya.

Hantaman yang dilakukan Xancer sangatlah kuat, hingga ia kesulitan bangkit untuk berdiri.

Kobaran amarah kedua nya sungguh tidak dapat dikendalikan lagi, suasana semakin menggelap di dalam rumah sederhana itu.

Kingsley sangat marah karena ia gagal mendapatkan Laverza seutuh nya, sedangkan Xancer marah karena sahabat nya ingin meniduri gadis yang ia sukai.

Terjadilah pertempuran antara kedua nya, Putra mahkota dan Penyihir menara itu saling menunjukan kekuatannya.

Kingsley menyerang dengan elemen api nya, sedangkan Xancer menyerang dengan eleman es nya. Kedua nya bertempur tanpa mengiraukan gadis cantik, yang sedang menggeliat panas di atas ranjang.

Pertempuran berlangsung hingga 45 menit lama nya, dan disini lah mereka berdua, Terkapar dihalaman rumah milik Laverza.

Walau kedua nya cukup terluka parah, tapi Xancer masih cukup kuat untuk bangkit menghampiri Laverza di dalam kamar nya.

Xancer berjalan sempoyongan menahan rasa sakit di sekujur tubuh nya, bahkan ia sempat muntah darah saat bertempur dengan Kingsley.

Sama hal nya dengan Kingsley, darah keluar dari mulut nya, dan pada akhir nya ia tidak sadarkan diri di tanah.

Kini Xancer sudah berada di dalam kamar Laverza, menatap sang gadis dengan amarah.

Bagaimana tidak marah, kalau di tubuh Laverza banyak sekali, jejak kiss mark yang Kingsley tinggalkan.

Xancer melepas jubah nya, dan meletakkan jubah itu ketubuh Laverza yang hampir telanjang bulat. Ia melihat sang gadis masih menggeliat kepanasan, terlihat mata sayu nya hingga desahan lembut mengalun indah di pendengaran nya.

Hampir saja akal sehat nya menghilang, ketika ia melihat tubuh putih nan mulus milik Laverza.

Xancer menyadarkan pikiran mesum nya, ia berfokus pada kondisi Laverza yang sedang tidak baik-baik saja.

Ia mengangkat tubuh mungil sang gadis, dan membawa nya pergi dengan teleportasi menuju kastil nya.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●

[ Kastil atau Menara Terresan ]

Dan disinilah kedua nya berada, ia menidurkan Laverza di atas ranjang pribadi nya, didalam kamar gelap bernuansa hitam dan abu-abu, disetiap dinding nya hingga terkesan horor dan misterius.

Xancer menatap Laverza yang masih mengeluarkan desahan-desahan lembut dari bibir merah nya, mengusap bibi itu secara sensual dengan ibu jari nya.

Membelai pipi mulus nan lembut milik sang gadis, semakin iya mendengar desahan yang keluar dari bibir merah itu.

Xancer merasakan bahwa bagian inti nya sudah mulai mengeras, ia mencium bibir merah itu. Xancer sudah tidak tahan lagi dengan suasana panas yang Laverza ciptakan dari desahan yang ia keluarkan.

Ciuman Xancer benar-benar liar dan menuntut, dan kegiatan Xancer terhenti dikala ada yang mengetuk pintu kamar nya.

' Tok-!

' Tok-!

' Tok-!

Xancer melepas ciuman mereka, ia bangkit dari ranjang menuju pintu kamar nya. Terlihatlah asisten nya yang berdiri di balik pintu.

" Ada apa? Jangan mengganggu ku malam ini, aku tidak mau diganggu waktu istirahat ku. "

" Maaf penyihir agung, saya kesini ingin memberikan berkas-berkas yang sempat anda tinggalkan didalam perpustakaan. "

Xancer mengambil berkas-berkas yang ada di tangan asisten nya, setelah itu ia meminta asisten nya pergi dari kamar nya.

Tapi sang asisten yang bernama Kim itu, tidak segera meninggalkan kamar milik Xancer.
Karena Kim mendengar desahan lembut berada di dalam kamar sang penyihir muda.

Hingga pipi nya terlihat semburan merah, karena mendengar desahan lembut itu.

Sedangkan Xancer menatap nya nyalang, sungguh ia ingin segera beristirahat dengan gadis nya.

" Penyihir agung, suara siapa itu yang berada dikamar anda? "

" Dia kekasih ku, seperti nya kekasih ku terkena sihir gairah."

" Ahh, saya mengerti penyihir agung. Apakah perlu saya panggilkan tabib untuk datang kesini? "

" Itu tidak perlu, kamu boleh pergi dari sini. "

" Kalau begitu saya pamit---!  Ucap sang asisten, lalu meninggalkan kamar Xancer.

Setelah itu Xancer menutup pintu kamar, setelah kepergian asisten nya, ia melangkah menuju tempat tidur Laverza.

Sampai dihadapan sang gadis yang masih menggeliat panas di atas ranjang, membuat nya terlihat sangat seksi.

Xancer menarik jubah nya, yang berada ditubuh Laverza. Terlihat tubuh putih dengan banyak kiss mark disekitar leher dan dada nya.

Tubuh indah itu sedang menggeliat panas akibat sihir gairah, jangan lupakan nafas nya yang memburu serta mata sayu nya.

Rasa nya ia ingin menerkam sang gadis malam ini.
Xancer membelai pipi putih Laverza, desahan lembut lagi-lagi terdengar merdu di telinga nya.

" Maafkan aku, jika pada akhir nya kamu akan membenci ku, Laverza-!  Hanya ini yang bisa mengobati sihir gairah yang Kingsley berikan pada mu..."

Xancer sudah tidak lagi bisa menahan nafsu nya, tubuh nya ikut memanas melihat tubuh Laverza.

Xancer membuka semua pakaian nya, ia naik keatas ranjang lalu menindih tubuh mungil sang gadis.

Malam panas itu akhir nya terjadi, rintihan nikmat hingga geraman lembut keluar dari bibir Xancer.

Sedangkan Desahan dan tangisan keluar dari bibir mungil Laverza, bunyi deritan ranjang menjadi saksi bahwa kegiatan mereka sangatlah bersemangat.

[ LAVERZA ku dibobol Xancer ] 😭😭

LAVERZA SI FIGURAN  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang