R - 18

63 23 0
                                    

⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐

.

.

.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Papa kok belum jemput, 'sih!” gerutu seorang gadis kecil seraya menggembungkan kedua pipinya.

Rambutnya terikat dua, melambai diterpa angin tatkala wajahnya menoleh ke kanan dan ke kiri. Ia meremat jari-jarinya. Tampak gelisah duduk seorang diri di pelataran sekolahnya. Seperti tengah menunggu-nunggu seseorang.

Kayla menghela napas, hampir dua puluh menit ia menunggu, namun sang ayah belum juga datang menjemputnya, dan kebetulan supir yang biasa menjemputnya tiba-tiba saja izin tidak bekerja. Kawasan taman kanak-kanak itupun mulai berangsur sepi. Hanya beberapa tenaga pendidik yang masih berlalu lalang.

"Kayla, kok belum pulang?"

Tiba-tiba seorang wanita terlihat menghampiri gadis kecil itu. Dari pakaian yang digunakan terlihat jika wanita tersebut adalah salah satu pengajar di sana.

"Belum, Miss. Papa belum jemput. Papa pesan kalau Papa belum datang Kay suruh tunggu Papa di sekolah, nggak boleh kemana-mana."

Kayla itu anak yang pintar. Kendatipun, gadis kecil itu masih berumur lima tahun, ia sangat mengerti apa perintah ataupun nasihat-nasihat yang selalu Alden berikan untuknya.

"Ah, seperti itu. Kalau begitu, biar Miss temani di sini, ya."

"Thank you, Miss." Kayla mengangguk antusias.

Namun, baru saja wanita bernama Anna itu mengambil duduk di samping Kayla, seorang wanita lain terlihat datang menghampiri mereka.

"Mama!" seru Kayla dengan mata yang berbinar.

Wanita itu sontak meraih tubuh mungil Kayla, masuk ke dalam pelukannya.

"Miss, kenalin ini Mama Kay," ucap Kayla setelah merenggangkan pelukan mereka.

Anna mengerutkan dahinya, tampak sedikit kebingungan. Aku pernah lihat Kay diantar Mamanya. Tapi, sepertinya bukan ini orangnya, batinnya.

Karin mengulas senyum ramah, "Halo, Miss. Perkenalkan saya Karin, ibu kandung Kayla."

Anna membentuk mulutnya menyerpai huruf O. Agaknya, wanita itu sedikit mengetahui silsilah keluarga anak didiknya ini.

"Siang, Ibu, saya Anna. Kalau begitu saya, permisi dulu, Bu."

"Terima kasih sudah menemani anak saya, Miss Anna."

Anna mengangguk lalu merendahkan tubuhnya sedikit, " Miss permisi dulu, ya, cantik."

"Terima kasih, Miss," ucap Kayla seraya mengangguk lucu.

"Kay, kenapa belum pulang?" Karin bertanya tatkala hanya tinggal dirinya dengan sang anak. Wanita itu mengambil duduk di sebelah sang anak.

"Kay nunggu Papa, Mama. Nggak biasanya Papa telat jemput."

Sebelah sudut bibir Karin terangkat naik. Wanita itu mengulas senyum miring tatkala sebuah ide terlintas dipikirannya.

"Oke, sekarang Mama temani Kay nunggu Papa, ya."

Kayla mengangguk cepat sampai-sampai Karin takut jika kepala anaknya akan terlepas dari tempatnya.

"Oh, iya, Mama mau tanya. Kay senang tinggal bareng Mama Sheina?"

"Tentu senang, Mama. Mama Sheina baik sama Kay. Dia selalu temenin Kay belajar, main, sama masakin untuk Kay dan Papa."

RENJANA || MYG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang