⭐Please Support Follow, Comment, and Vote⭐
.
.
.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Hal kecil yang membuat Sheina bahagia semenjak dirinya menikah adalah, memasak menu favorit untuk suami dan anaknya. Melihat mereka menikmati makanan buatannya dengan lahap menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Sheina. Menurut sebagian orang mungkin sepele, namun tidak dengan Sheina.
Seperti saat ini, gadis itu tengah sibuk membuatkan sesuatu untuk kedua orang tersayangnya. Sheina berniat membuat cheese cake. Dessert favorit Alden.
Tangannya dengan terampil memasukkan bahan-bahan yang dibutuhkan ke dalam satu bowl besar, pun mulutnya tak berhenti menggumamkan senandung kecil. Memang benar apa yang dikatakan orang, pekerjaan yang dilakukan untuk orang terkasih pasti akan membangkitkan semangat tersendiri.
"Non, ada yang perlu saya bantu?"
Sheina hampir saja terkejut tatkala mendapati presensi Ratna secara tiba-tiba.
"Astaga, Mbak! Ngagetin aja!" seru Sheina lalu menuangkan adonan ke dalam loyang.
"Hehe.. maaf, Non. Sini biar saya bantu, Non."
"Nggak usah, Mbak. Udah mau selesai juga. Hmm.. Mbak udah bersihkan kamar Kayla belum?"
"Udah, Non. Seprai sama selimut juga sudah saya ganti."
"Oh, ya udah oke, Mbak. Makasih, ya."
"Iya, Non. Kalau gitu saya permisi ke atas, ya, Non. Mau bersihin kaca atas," pamit Ratna.
"Iya, Mbak," jawab Sheina lalu membiarkan asisten rumah tangganya itu undur diri.
Detik selanjutnya, tatkala Sheina baru saja memasukkan adonan kuenya ke dalam oven, ponsel yang tergeletak tak jauh dari tempatnya pun berdering nyaring. Sheina cepat-cepat membersihkan tangannya yang kotor dan meraih ponsel tersebut.
"Halo, Mas?" sapaan pertama setelah meletakkan ponselnya di telinga.
"Sayang, kamu sibuk nggak?"
"Nggak, Mas, ada apa?"
Sheina mengerutkan kening saat mendengar suaminya berdeham beberapa kali. Seperti tengah ragu dalam mengatakan sesuatu.
"Itu, Sayang, hmm.. ada dokumenku yang ketinggalan. Di dalam map warna biru. Pagi tadi aku lupa taruh di mana mapnya. Kamu bisa tolong cariin nggak, Sayang?"
"Coba kamu ingat-ingat taruh mapnya di mana, Mas."
"Coba liatin di meja makan, Sayang, ada nggak di situ? Aku bener-bener lupa." Alden meringis.
"Sebentar."
Sheina beranjak ke meja makan, tak jauh dari dapur tempatnya berdiri. Setelahnya, ia mendapati meja makan tersebut bersih tak ada sesuatu apapun di sana
"Nggak ada, Mas."
"Apa di kamar, ya, Sayang? Atau masih di ruang kerjaku kali, ya."
"Bentar aku ke kamar, sekalian aku cari Mbak Ratna, siapa tahu ditemuin atau disimpan dia."
Sheina melangkah menuju kamar dengan ponsel yang masih setia menempel di salah satu telinganya.
"Aduh! Maaf, ya, Sayang, aku jadi bikin repot kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA || MYG ✔️
RomancePerpisahan yang paling menyakitkan harus dialami Sheina dan Agam saat pernikahan mereka telah di depan mata. Sheina terpaksa melanjutkan pernikahan dengan Alden-Kakak Agam-sebagai pengganti calon suaminya. Kehidupan rumah tangga yang Sheina impikan...